Daerah

NU Jember: Eskalasi Jumlah Penderita Covid-19 Jangan Kendorkan Semangat Santri

Sab, 6 Juni 2020 | 07:30 WIB

NU Jember: Eskalasi Jumlah Penderita Covid-19 Jangan Kendorkan Semangat Santri

Ketua Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), Jember, Jawa Timur, dr. Ahmad Multazam (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online
Di tengah keinginan masyarakat Jember yang cukup menggebu untuk menjalani pola hidup kenormalan baru, eskalasi peningkatan jumlah penderita Covid-19 justru semakin mengkhawatirkan. Dalam sehari kemarin (5/6), orang yang positif diserang Covid-19 bertambah tujuh, sehingga total penderita penyakit yang mematikan itu di Jember, Jawa Timur mencapai 55 orang.


Menghadapi itu, Sekretaris PCNU Jember, Pujiono Abdul Hamid meminta Nahdliyin untuk tetap waspda terhadap virus yang mengincar paru-paru manusia tersebut. Waspada dalam arti selalu mematuhi protokol medis dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Katanya, jika protokol medis telah dijalankan  secara konsisten, maka tentu angka penderita Covid-19 semakin surut.


“Kuncinya adalah masyarakat, kita semua. Kalau kita disiplin mematuhi protokol medis, insyaallah penyebaran Cobid-19 bisa dihentikan,” ujarnya di kantor PCNU Jember, Sabtu (6/6).


Dosen IAIN Jember itu mengingatkan bahwa tanggung jawab membasmi Covid-19 bukan hanya ada di tangan pemerintah, tapi juga di tangan masyarakat meskipun cara kerjanya berbeda antara keduanya. Pemerintah dengan segala perangkat dan infrastrukturnya, melawan Covid-19 dengan peralatan dan kerja-kerja pencegahan lainnya.


“Sedangan masyarakat cukup mematuhi anjuran pemerintah, misalnya memakai masker, menjaga jarak, di rumah saja, dan lain sebgainya,” ungkap Pak Puji, sapaan akrabnya.


Ia berharap agar peningkatan jumlah penderita Covid-19 di Jember tidak mengendorkan semangat santri untuk kembali ke pondok. Seperti diketahui, sejak kemaren Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember membuka layanan rapid test gratis bagi santri yang mau kembali ke pondok, baik di Jember maupun dari luar Jember. Pemkab Jember menargetkan 50 ribu santri bisa di-rapid test sebelum  mereka kembali dan tinggal di pondok.


Tidak sekadar rapid test, Pemkab Jember juga menyediakan tranportasi gratis bagi santri yang mau kembali ke pondok. Dalam pekan-pekan ini diperkiran akan terjadi gelombang santri kembali ke pondok dari dan ke Jember.


Sementara itu, Ketua Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), Jember, Jawa Timur, dr. Ahmad Multazam menegaskan bahwa kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan mempunyai peran besar dalam menghentikan transmisi penyebaran Covid-19.  Sebab, ‘keunggulan’ virus tersebut terletak pada penularannya yang begitu cepat dan tidak terdeteksi.


“Makanya kalau kita disiplin, mematuhi protokol medis, dan sebagainya, itu artinya kita mempersempit ruang gerak Covid-19 untuk menyebar,” pungkasnya

 

Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi