Daerah

NU Kudus Siapkan Pesantren untuk Isolasi Mandiri

Sel, 22 Juni 2021 | 03:30 WIB

NU Kudus Siapkan Pesantren untuk Isolasi Mandiri

Foto: Afina Izzati

Kudus, NU Online

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU Kudus, Jawa Tengah ikut menanggulangi penyebaran Covid-19 dengan menjadikan pesantren sebagai tempat isolasi mandiri.

 

Ketua Satgas Covid-19 NU Kudus, H M Sarmanto Hasyim mengungkapkan banyak hal yang dilakukan NU Kudus. Salah satunya dengan pembuatan shelter (tempat isolasi mandiri) baik di pesantren maupun di desa-desa

 

"Kami membuat pesantren sehat dan desa sehat se-Kabupaten Kudus yang dimulai sejak Jumat 11 Juni 2021 yang lalu," ungkapnya, Senin (21/6).

 

Ia mengungkapkan ada beberapa tujuan pendirian shelter pesantren yaitu memberikan edukasi kepada pondok pesantren untuk melaksanakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas) dan 3T (testing, tracing, treatment). Selain itu pesantren diharapkan dapat mendidik dan melatih santri untuk mempunyai kemampuan khusus agar tetap eksis walaupun di era pandemi.

 

"Selanjutnya ikhtiar shelter untuk melindungi para kiai dan masyayikh agar tidak tertular, karena santri adalah bagian dari masyarakat yang mempunyai tanggung jawab sama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19," jelasnya.

 

Hal tersebut juga menurutnya dapat meringankan beban anggaran pemerintah karena shelter pesantren bersifat mandiri dan membantu pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19.

 

Menurutnya, rencana anggaran yang dihabiskan untuk pembuatan shelter itu senilai dua miliar. Anggaran antara lain digunakan untuk pembelian vitamin-vitamin, masker, face shield, sarung tangan, tempat tidur, timbangan badan, pengukur suhu tubuh, oksimeter, tensimeter, kebutuhan makan tiga kali sehari.

 

H Sarmanto menuturkan ada sepuluh pesantren di Kudus yang telah diberikan sosialisasi dan pembekalan terkait pelaksanaan shalter. 

 

"Untuk hari ini Senin (21/6) sudah ada jadwal untuk 15 pesantren yang akan kita beri pembekalan," terangnya.

 

Ia menambahkan, shelter di pesantren juga dipergunakan untuk santri yang sedang mengalami gejala Covid-19, sehingga tidak perlu pulang ke rumah ketika mengalami keluhan.

 

"Kami berharap ada kesadaran diri bagi para santri, agar dapat membantu pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kudus. Sedangkan untuk masyarakat umum yang mengalami gejala bisa mendatangi posko yang sudah kami sediakan di desa-desa," tegasnya.

 

Selain itu, menurutnya NU Kudus juga membuat kegiatan berbagi kepada pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri, melakukan penyemprotan, sosialisasi pembentukan tim pemakaman Covid-19, istighosah virtual.

 

Berdasarkan data yang dihimpun Pemerintah Kabupaten Kudus, hingga Senin (21/6) kemarin total kasus positif Covid-19 di Kudus mencapai 12.392, dengan angka kematian bertambah 28 kasus. Adapun 277 orang dinyatakan sembuh, sehingga total ada 9.414 orang dinyatakan sembuh sejak lonjakan kasus Covid-19 di Kudus.

 

Kontributor: Afina Izzati
Editor: Kendi Setiawan