Nasional

Langkah Isolasi Mandiri saat Rasakan Gejala Ringan Covid-19

Ahad, 20 Juni 2021 | 08:00 WIB

Langkah Isolasi Mandiri saat Rasakan Gejala Ringan Covid-19

Ilustrasi: Memakai masker tetap dilakukan saat isolasi mandiri.

Bekasi, NU Online 
Pascalibur lebaran tahun ini, lonjakan kasus Covid-19 membuat tingkat keterisian sejumlah rumah sakit penuh. Untuk mengatasi hal itu perlu memutus rantai penularan Covid-19 dengan melakukan isolasi mandiri yang baik dan benar.


Penasihat Lembaga Kesehatan (LKNU) kota Bekasi, dr Gufron Nugroho, dihubungi NU Online, Sabtu (19/6) mengatakan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau mengalami gejala ringan dan tidak memiliki penyakit penyerta dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.

 

Namun demikian, lanjut dokter Gufron, pasien dengan gejala sedang dan berat tidak disarankan untuk isolasi mandiri. Bila mengalami gejala ringan seperti demam, batu pilek, sakit tenggorokan, pegal-pegal, lemas maka pasien bisa melakukan isolasi mandiri. 

 

Pertama, siapkan peralatan pribadi berupa pakaian, alat kebersihan, perlengkapan ibadah, dan kasur. Kedua, siapkan obat-obatan pribadi, termometer dan saturasi oksigen. Ketiga, menulis isolasi mandiri baik di kamar maupun di luar rumah. 

 

Keempat, tetap menjaga 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi) dan 3 T (testing, tracing, dan treatment).

 

Kelima, kamar mandi harus terpisah. Keenam, berjemur antara jam 7-9 pagi, olahraga ringan selama 15 menit, beribadah dan berdoa seta mengikuti terapi dari dokter. 


Ketujuh, makan dan minum tiga kali sehari, konsumsi sayur dan air putih, karena dengan makan dan minum akan lebih cepat sembuh. Kedelapan, tidur 8 jam sehari, mengukur suhu badan tiap pagi dan sore, cek saturasi oksigen berbarengan dengan suhu badan.

 

Isolasi mandiri harus dilakukan selama 14 hari supaya virus mati. Jika sudah 14 hari virus tak kunjung hilang maka ditambah tiga hari sampai bebas gejala. Jika tidak kunjung membaik harus ke rumah sakit. 

 

Kapan masyarakat harus ke rumah sakit? "Bila pasien menemukan gejala sedang dan berat," kata dr Gufron.

 

"Contohnya napas pendek, tidak kuat menarik napas panjang, jika berbicara hanya satu kali napas jika sudah ke arah gejala berat seperti asma, harap langsung menghubungi satgas RT setempat atau Puskesmas atau menuju rumah sakit terdekat," pesan dr Gufron.

 

Kalau pasien demam tinggi terus menerus padahal sudah konsumsi obat misal suhu badan berada di atas 39 derajat, batuk berdarah, nyeri dada atau saturasi oksigen kurang dari 95 persen langsung ke rumah sakit tanpa pikir panjang.

 

"Pengalaman saya mengobati orang positif Covid bisa cepat sembuh jika orang tersebut suka berolahraga, berjemur serta konsumsi buah, makan dan minum yang banyak," jelas dokter yang juga pemilik Klinik Hanuro Kota Bekasi itu.


Dikatakan dr Gufron, jika hasil PCR masih positif setelah 14 hari isolasi maka itu hanyalah sisa bagian dari virus. "Insyaallah tidak menular tetapi jika mau aman lagi isolasi mandiri ditambah tujuh hari dengan syarat bebas gejala," imbuhnya.

 

Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan