Pekalongan,
NU OnlineKetika bangsa ini sedang mendapat ujian dari kelompok-kelompok pembawa Islam merasa yang paling benar dan memaksa mengganti NKRI dengan dasar yang lain, maka NU yang paling depan menghalau mereka.
NU selalu mendorong kepada aparat penegak hukum yang kita percayai menjaga NKRI bahwa apa yang mereka lakukan tentang ajaran khilafah nubuwah adalah bohong. Oleh karena itu, aparat harus tegas dan jangan ragu untuk menindaknya, NU siap di belakang aparat penegak hukum, TNI, dan Polri.
Demikian dikatakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom pada upacara bendera Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke 96 NU di Alun-alun Kota Pekalongan, Sabtu (23/3).
"Aparat penegak hukum jangan ragu dan bimbang untuk menindak tegas kepada kelompok-kelompok pengganggu NKRI dengan dalih apapun dan NU siap mengawal NKRI," ujarnya.
Dikatakan, NU sebagai organisasi implementasi dari ajaran ahlussunnah waljamaah (aswaja)Â rahmatan lilalamin yang sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia, maka masyarakat dan aparat jangan pernah ragu untuk menindaknya sesuai aturan hukum yang berlaku.
Muhtarom berpesan kepada warga NU, momentum Peringatan Harlah ke-96 untuk menjaga dan pererat persaudaraan antar nahdliyin (ukhuwah Nahdliyah), pererat persaudaraan sesama Islam (ukhuwah Islamiyah), dan pererat persaudaraan sesama bangsa (ukhuwah wathaniyah) dalam rangka menuju pemilu 2019 kita harus aktif, karena kita komponen bangsa yang paling besar yang punya saham dalam mendirikan NKRI.
"Kita harus mengawal agenda bangsa, yakni pemilu yang berkualitas dan berjalan dengan damai dan tenteram terpilih pemimpin yang amanah yang bisa membawa negara ini baldatun tayyibatun warabbun ghafur yang sesuai kebutuhan warga negara Indonesia," pungkasnya.
Kegiatan upacara bendera diikuti oleh ribuan peserta dari unsur Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU, IPPNU, PMII, Pagarnusa, Banser, pelajar dan Santri Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan.
Usainya upacara, peserta apel disuguhi atraksi marching band dari MSI Kauman dan Keputran, serta Banser dan Pagarnusa berupa cuci tangan dan muka dengan air keras, berjalan di atas bara api, makan beling dan silet, dan tubuh dililiti puluhan mercon serta penyerahan beasiswa LAZISNU kepada 21 pelajar NU di bawah naungan LP Ma'arif.
Ketua panitia Harlah, Mohammad Sholeh kepada NU Online menjelaskan, kegiatan peringatan Harlah NU di Kota Pekalongan akan diakhiri dengan pertemuan kader-kader NU di legislatif dan pentas seni pada Rabu (3/4) di Gedung Aswaja Pekalongan. (Muiz)