Daerah

NU Sukoharjo: Wujudkan Toleransi Lintas Iman melalui Rembug Desa

Sen, 13 Juli 2020 | 08:00 WIB

NU Sukoharjo: Wujudkan Toleransi Lintas Iman melalui Rembug Desa

Kegiatan rembug desa di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jateng (Foto: NU Online/Masri Zaini)

 Sukoharjo, NU Online

Banyak cara dalam mewujudkan masyarakat yang bertoleran, damai, dan harmonis serta menjaga kerukunan antarumat beragama, salah satunya dengan kegiatan Rembug Desa.

 

"Kegiatan ini sebagai ajang silahturahim lintas iman mempersatukan wacana pemikiran dan membuat kelompok kegiatan bersama. Untuk bisa toleransi dimulai diri sendiri, jangan menyuruh orang lain toleransi apabila diri sendiri belum toleransi," kata Ketua Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah Kiai Parjianto, Ahad (12/7).

 

Dikatakan, kegiatan rembug desa yang diprakasai oleh warga masyarakat Kecamatan Mojolaban bisa berjalan dengan lancar tidak ada hambatan apapun, sehingga tercipta kerukunan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. 

 

"Semoga kegiatan Rembuk Desa ini terus berlanjut, sehingga kita bisa ambil sisi positifnya dan kita bisa menginformasikan kepada warga lain," jelasnya.  

 

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mojolaban Mahmud menerangkan bahwa kegiatan rembug desa ini menjadi penting, karena menyatukan presepsi antar umat beragama yang berbeda menjadi satu, mencari kesamaan dalam berkarya, melakukan kegiatan bersama dengan tujuan agar tercipta suasana yang kondusif, harmonis, dan damai. 

 

"Di Kecamatan Mojolaban dan umumnya di Kabupaten Sukoharjo ini sudah ada Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) ke depan bisa kolaborasi mengadakan kegiatan bersama dalam segala bidang," ucapnya. 

 

​​​​​​​

 

"Monggo silahkan menyelenggarakan kegiatan bersama lintas iman, untuk menjaga toleransi beragama yang berkaitan hidup di masyarakat, apabila tercipta kerukunan akan menjadi hidup tenang, dan damai," sambungnya. 

 

Dikatakan, walaupun kita di Indonesia banyak suku, ras dan agama, bila tidak ada rasa toleransi, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sikap saling menjaga, menghormati sangat diperlukan, sehingga kegiatan ini sangat penting.

 

"Harapan kami, usai acara ini bisa membuahkan hasil di masyarakat, terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis,” pesannya sambil membuka acara rebuk desa penguatan komunitas tempat ibadah lintas iman dalam upaya menyebarkan narasi keagamaan yang toleran dan damai di Mojolaban. 

 

Panitia Rembuk Desa Kecamatan Mojolaban Rio Kurniawan menuturkan, kegiatan rembug desa ini sebagai kegiatan lanjutkan setelah pelatihan sarasehan lintas iman. 

 

"Para peserta yang hadir berasal dari empat desa di Kecamatan Mojolaban berbeda agama ada Islam, Kresten, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghuju. Semua hadir untuk membuat suatu wadah paguyuban dengan tujuan untuk melakukan kegiatan bersama di desanya masing-masing," ungkapnya.

 

"Rencana kegiatan yang dibuat tidak hanya berkutat teori semata. Namun ada rencana tindak lanjut yang disepakati bersama, agar rencana yang telah dituliskan menjadi tindakan yang membangun masyarakat sehingga terwujud masyarakat yang toleran," pungkas Rio.

 

Kontributor: Masri Zaini
Editor: Abdul Muiz