Daerah

Orang Tua Tak Boleh Lengah Awasi Pergaulan Anaknya

Sab, 21 Desember 2019 | 09:45 WIB

Orang Tua Tak Boleh Lengah Awasi Pergaulan Anaknya

Nur Yasin saat menyampaikan orasinya dalam seminar ‘Peran Orang Tua dalam Menangkal Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkoba’ di halaman Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Pakusari, Kabupaten Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online

Orang tua tidak boleh lengah dalam mengawasi anak-anaknya, khususnya menyongsong liburan sekolah semester ganjil tahun ini. Sebab, dewasa ini pergaulan sudah berkembang begitu rupa, menembus batas-batas ruang dan waktu. Dan itu tak jarang menjadi pintu masuk peredaran narkoba.

 

Demikian diungkapkan anggota DPR RI, Nur Yasin saat menyampaikan orasinya dalam seminar Peran Orang Tua dalam Menangkal Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkoba di halaman Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur , Sabtu (21/12).

 

Menurut Nur Yasin, peredaran narkoba saat ini sudah menyasar kemana-mana, bahkan telah merambah ke desa-desa, dengan beragam bentuk dan kemasannya. Karena itu, para orang tua diharapkan tidak terlalu memberikan kelonggaran kepada anak-anaknya dalam bergaul.

 

“Kontrol anak kita dengan siapa dia bergaul,” ujarnya.

 

Lebih dari itu, orang tua tidak boleh bosan untuk memberikan pencerahan kepada generasi muda tentang bahaya narkoba yang tidak hanya bisa merusak dirinya, tapi juga masa depannya, bahkan masa depan keluarganya juga terancam.

 

“Kita ceritakan kepada mereka, tunjukkan kepada mereka bahwa bahanya narkoba itu mengerikan,” jelasnya.

 

Nur Yasin mengaku punya cara tersendiri bagi anaknya dalam mengontrol prilaku mereka. Yaitu dilarang keras mengunci pintu kamar saat penghuninya ada di dalam. Dengan begitu, si anak segan untuk berbuat yang macam-macam. Sementara orang tua bisa mengontrol mereka sewaktu-waktu.

 

“Cara ini saya terapkan dalam keluarga saya, karena menjaga anak itu tidak gampang, apalagi di kota besar,” jelasnya.

 

Di tempat yang sama, Kapolres Jember, Alfian Nurrizal menegaskan bahwa pesantren merupakan lembaga yang cukup ampuh untuk mengantisipasi anak didiknya terpapar narkoba. Sebab di pesantren, selain diajarkan ilmu dan akhlaq juga ada pengawasn yang cukup dari pengasuh dan para ustadz.

 

“Saya yakin pesantren mampu menjadi benteng dari penyebaran narkoba,” ungkapnya.

 

Walaupun begitu, polisi asal Sumenep, Madura tersebut meminta siapapun untuk tidak meremehkan peredaran narkoba. Pemakaian narkoba, katanya, untuk kepentingan medis dibolehkan dengan syarat tertentu.

 

“Sedangkan yang banyak terjadi di masyarakat, narkoba disalahgunakan untuk kepentingan senang-senang, itu dilarang,” jelasnya.

 

Seminar tersebut digelar dalam rangka mengakhiri pelajaran semester ganjil untuk lembaga formal di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Bustanul Ulum, Pakusari, Kabupaten Jember.

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi