Pekalongan, NU Online
Pawai 'Pajang Jimat Pekalongan' yang digelar panitia Maulid Nabi SAW Kanzus Sholawat Pekalongan yang akan berlangsung Jumat (14/12) siang akan dimeriahkan grup Marching Band Taruna Akpol Semarang dan 75 kelompok peserta dari Pekalongan dan sekitarnya.
Mengantisipasi akan adanya penyusup dengan mengibarkan bendera selain Merah Putih, NU, dan Thariqah JATMAN, pihak panitia sudah meminta kepada penanggung jawab kegiatan pawai untuk disampaikan kepada peserta pawai.
Hal itu disampaikan Sekretaris Panitia Maulid Sumarjo pada rapat koordinasi terakhir di Kanzus Sholawat Senin (10/12) kemarin.
"Saya meminta kepada segenap panitia dan penyelenggara 'Pawai Pajang Jimat' untuk mewaspadai adanya pengibaran bendera di luar dari NU, Thariqah, dan Merah Putih di tengah-tengah pawai," pintanya.
Dikatakan, jangan sampai ada yang memanfaatkan momentum peringatan maulid di Kanzus Sholawat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Koordinator pawai 'Pajang Jimat' M Shodiq mengatakan, pihaknya siap menggelar pawai dengan start di Stadion Hoegeng menyusuri Jalan Kemakmuran, Jalan Bandung, Jalan Agus Salim, Jalan dr Cipto hingga Jalan dr Wahidin dengan melibatkan keamanan dari Polres, Banser dan satuan keamanan lain di Pekalongan.
"Termasuk larangan membawa bendera selain Merah Putih, NU, dan Thariqah akan kami sampaikan pada rapat koordinasi nanti," ujar Shodiq yang juga Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan.
Pawai Pajang Jimat adalah sebuah kegiatan masal dengan menampilkan berbagai ragam budaya, etnis, suku, agama, ras dan golongan serta berbagai musik untuk menunjukkan kekayaan bangsa yang bisa hidup rukun dan guyub dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sumarjo meminta agar tema maulid Dengan Peringatan Maulid, Merah Putih Tidak Melupakan Sejarah agar banyak dicetak pada spanduk bentang untuk dibawa oleh peserta pawai. (Muiz)