Daerah

PC Fatayat NU Mojokerto Tangkal Pengaruh Ideologi Lain

NU Online  ·  Selasa, 13 Maret 2007 | 05:36 WIB

Mojokerto, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Mojokerto menggelar pembekalan materi ke-NU-an dan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) setiap kali mengumpulkan anggotanya dalam jumlah banyak. Hal itu dilakukan menyusul munculnya gerakan dan kelompok Islam garis keras yang dirasakan mulai meresahkan kalangan nahdliyin (sebutan untuk warga NU).

“Cara yang mereka lakukan door to door (dari pintu ke pintu-Red). Mereka memengaruhi warga NU yang didatangi agar meninggalkan ke-NU-annya untuk bergabung dengan ideologi lain,” ungkap Wakil Ketua PC Fatayat NU Kota Mojokerto, Istibsyaroh SH, Senin (12/3) kemarin.

<>

Dikatakannya, mereka adalah anak atau keluarga dari warga nahdliyin yang telah terpengaruh oleh ideologi lain. “Cara yang mereka lakukan cukup apik. Kalau kita sebagai warga NU tidak paham betul, akan mudah terpengaruh karena mereka yang menebarkan pengaruh merupakan anak dari warga NU sendiri,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi pengaruh yang belakangan ini gencar dilakukan, lanjutnya, PC Fatayat NU Kota Mojokerto mengadakan pemantapan dengan materi ke-NU-an dan Aswaja. “Dengan pemantapan seperti ini diharapkan anggota Fatayat NU lebih tebal ke-NU-annya sehingga tidak terpengaruh dengan ideologi lainnya,” harapnya.

Sebagai contoh, katanya, pada Pelatihan Administrasi dan Rapat Kerja (Raker) yang digelar PC Fatayat NU Kota Mojokerto di kantor PCNU Kota Mojokerto, Perum Surodinawan, Ahad (11/3) lalu, juga diadakan pembekalan yang disampaikan KH.Mas’ud Yunus bertajuk ‘Faham Keagamaan & Ideologi Kenegaraan NU’. “Usai penyampaian materi, dilanjutkan dengan diskusi,” imbuhnya.

Lebih jauh dijelaskan, dalam acara yang diikuti sekitar 80 anggota terdiri dari para ketua ranting, pengurus, kaum remaja dan ibu-ibu tersebut, salah satu poin penting yang akan diprogramkan organisasi perempuan di bawah naungan Nahdlatul Ulama ini adalah memberikan keterampilan pada anggotanya dalam bidang pemberdayaan ekonomi.

”Raker ini memang bertujuan untuk membuat program Fatayat NU dua tahun ke depan. Beberapa hal penting diantaranya soal pemberdayaan ekonomi anggota,” kata Istibsyaroh.

Menurutnya, kesan bahwa ibu-ibu muda Fatayat NU tak bisa berkreasi akan dikikis dengan melakukan terobosan program ke depan. Beberapa program yang akan dilaksanakan Fatayat NU, khususnya dalam bidang pemberdayaan ekonomi dengan memberikan pelatihan-pelatihan khusus pada anggota. Di antaranya, tata rias, keterampilan memanfaatkan barang-barang bekas, dan lainnya.

”Dipilihnya bidang tata rias karena dengan keterampilan tata rias terbukti mudah untuk mendapatkan uang. Sedang keterampilan memanfaatkan barang-barang bekas karena sudah ada anggota Fatayat yang memulainya, bahkan pemasarannya pun sudah tersedia,” urainya.

Rencananya program tersebut akan mulai efektif dilakukan dua bulan ke depan. ”Paling tidak dengan program ini, anggota bisa memiliki inisiatif untuk mendapatkan penghasilan sendiri atau menumbuhkan semangat UKM. Hitung-hitung membantu menambah penghasilan,” pungkasnya. (duta)