Daerah

PCNU Gresik Luncurkan Portal Online 'NU Gres'

Ahad, 15 Maret 2020 | 01:00 WIB

PCNU Gresik Luncurkan Portal Online 'NU Gres'

PCNU Gresik, Jawa Timur meluncurkan 'NU Gres', Sabtu (14/3). (Foto: M Said)

Gresik, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik, Jawa Timur kini memiliki portal berita online bernama NU Gres. Peluncuran NU Gres berlangsung semarak pada hari Sabtu (14/3).
 
Beberapa pengurus syuriyah dan tanfdziyah PCNU hadir pada momen yang sangat bersejarah ini.
 
Dalam sambutannya Direktur NU Gres M Zainuddin berharap NU Gres benar-benar bisa menjadi media yang bermanfaat bagi Nahdliyin. Karenanya, semua MWCNU ikut aktif dengan menyupai berita kegiatan NU yang ada di wilayahnya masing-masing. 

"Ini adalah momen kebangkitan NU, apalagi kehadiran NU Gres telah direstui oleh para kiai yang ada di Gresik," ujar Zainuddin.
 
Beragam konten menarik telah dipersiapkan oleh tim redaksi untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Baik yang  bersifat keagamaan maupun yang berhubungan dengan selera kaum milenial.
 
Guna mendukung ide besar ini, manajemen redaksi NU Gres sengaja mengundang Direktur TV9 Hakim Jaily, Anggota DPR RI Diah Roro Esti, dan Ketua DPRD Gresik Fandi A Yani.
 
Acara yang dikemas dalam bentuk peluncuran Media Center PCNU, Harlah ke-97 NU, dan Talk Show ini memberikan motivasi dan menggugah semangat kru redaksi NU Gres untuk berkiprah berdakwah lewat jalur informasi digital. 

"Ini adalah momen yang sangat bersejarah. Saya sengaja memilih datang ke Gresik karena saya melihat hari ini, di sini ada satu kesadaran akan pentingnya membangun sebuah akses informasi, saya menyebutnya Nahdlatul Digital," ujar Hakim Jaily memberikan semangat.
 
Menurut Hakim, sosok Sunan Giri bisa dijadikan teladan dan membangkitkan semangat, bagaimana mampu menyebarkan agama Islam sampai ke seluruh penjuru Nusantara. Juga tidak kalah penting, NU Gresik harus mulai mempersiapkan generasi milenial NU menjadi generasi yang siap untuk memenangkan persaingan dan pertarungan di era Industri 4.0 yang sangat ketat.

Bagaimana agar generasi millennial NU bisa bersaing? Fandi A Yani mengatakan setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, harus berani mengambil risiko. Kedua, pintar membaca pola. Dan, ketiga, mempunyai jiwa empati yang tinggi.
 
Diah Roro Esti menambakan, warga NU harus berinstrospeksi diri, merenungkan langkah ke mana akan berjalan, apa tujuan kita, dan bagaimana cara mencapai tujuan itu.
 
Kontributor: M Said
Editor: Kendi Setiawan