Abdul Muiz Cholil
Kontributor
Bertambahnya warga yang terpapar virus Corona (Covid-19) dengan kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Pekalongan membuat masyarakat semakin cemas sekaligus was-was.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, H Muhtarom, merasa perlu mengeluarkan imbauan kepada masyarakat kota tersebut yang berada di perantauan untuk sementara tidak mudik terlebih dahulu, agar wabah Covid-19 tidak semakin meluas.
"Melihat akhir-akhir ini trennya semakin naik, maka PCNU Kota Pekalongan, Jawa Tengah perlu mengeluarkan seruan kepada masyarakat," ujarnya di sela-sela menerima kunjungan Kepala Satuan (Kasat) Intel Polres Pekalongan Kota Iptu M Bisri di Gedung Aswaja, Jumat (3/4).
Dikatakan, ajakan atau seruan dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sehingga penyebaran virus asal Wuhan Tiongkok ini bisa dihentikan secepatnya dan perekonomian kembali normal.
"Dampak dari Covid-19 ini sungguh luar biasa. Adanya ketakutan warga untuk tidak keluar rumah, hingga kehilangan pekerjaan menjadi bagian dinamika masyarakat," tandasnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, PCNU Kota Pekalongan melalui Posko NU Kota Pekalongan Peduli Covid-19 dan Pageblug melakukan penyemprotan disinfektan ke fasilitas umum baik masjid, mushala, TK, RA, PAUD, dan sekolah-sekolah serta fasilitas umum lainnya agar masyarakat merasa aman dan nyaman.
"Secara psikologis mental masyarakat sempat down. Maka NU mengambil langkah cepat melakukan penyuluhan tentang wabah Covid-19, penyemprotan dan deteksi dini di Gedung Aswaja," ungkapnya.
Â
Kasat Intel Polres Pekalongan Kota Iptu M Bisri mengatakan, hingga hari ini perantau yang masuk wilayah Pekalongan terpantau ada 40 ribuan. Tentu ini sangat mengkhawatirkan dan rawan penyebaran virus Corona.
"Imbauan dan ajakan dari para tokoh ulama sangat penting dilakukan termasuk dari PCNU untuk meredam keinginan para perantau melakukan mudik pada saat ini," tegasnya.
Bisri berharap, masyarakat yang memiliki keluarga di perantauan agar menyampaikan untuk menunda mudik saat ini. "Para perantau sangat rentan tertular terutama di wilayah zona merah untuk menularkan kepada keluarga di Pekalongan. Maka hal ini harus kita cegah," tegasnya.
Sementara itu, penanggung jawab Posko NU Peduli, Agus Rofiqi kepada NU Online menjelaskan, tim NU Peduli yang melakukan penyemprotan telah memulai sejak Jumat, 20 Maret 2020.
"Hingga hari ini, sudah 200 fasilitas umum yakni masjid, mushala, pesantren, lembaga pendidikan NU, dan fasilitas umum lainnya dilakukan penyemprotan secara gratis," jelasnya.
Dikatakan, tim ini akan terus bergerak membantu masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, di Posko NU Peduli juga tersedia cairan disinfektan non kimia terbuat dari ramuan herbal buatan kader NU sendiri yang aman di kulit.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
3
Ricuh Aksi Free West Papua, PWNU DIY Imbau Nahdliyin Tetap Tenang dan Tak Terprovokasi
4
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
5
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
6
Lantik 4 Rektor Perguruan Tinggi NU, Waketum PBNU: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Akademik
Terkini
Lihat Semua