Daerah

Peduli Keadaan Sekitar, Generasi NU Mempawah Gelar Diskusi

Sab, 2 November 2019 | 08:00 WIB

Peduli Keadaan Sekitar, Generasi NU Mempawah Gelar Diskusi

Sejumlah anak muda NU di Lampung Tengah. (Foto: NU Online)

Mempawah, NU Online
Sejumlah perwakilan generasi muda Nahdlatul Ulama di kawasan mempawah, Kalimantan Barat menggelar diskusi di cafe Goncang Lidah, Sabtu (2/11). Diskusi dilakukan bertujuan memecahkan beberapa persoalan atau isu yang memang marak terjadi yang kemudia berdampak negatif terhadap kesejahteraan masyarakat Mempawah.
 
Perwakilan yang hadir antara lain dari Ansor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). 
 
“Menjadi sebuah tanggung jawab para pemuda NU Mempawah untuk sama-sama peduli terhadap isu-isu yang sering terjadi di Kabupaten Mempawah, baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, organisasi dan agama,” kata Riski.
 
Menurut salah seorang kader NU Mempawah itu mengatakan bahwa isu organisasi sudah sangat rentan, akibatnya pun kini sudah berimbas ke individu atau personal. 
 
“Ini semua tidak terlepas dari konflik yang memang sering terjadi di daerah lain yang kemudian diasumsi di daerah kita,” ungkapnya.  
 
Menurutnya, butuh pengetahuan dan pengalaman yang mempuni dalam memahami organisasi dan isu-isu yang ada. Banyak yang fanatik terhadap organisasi sampai-sampai lupa menganalisia bahwa memang terkadang salah pun dianggap benar. 
 
“Begitupun cinta terhadap organisasi, janganlah sampai menghilangkan akal sehat untuk membela organisasi sendiri dan menjatuhkan organisasi lain,” jelasnya.
 
Peserta lain, Thorik menambahkan seyogyanya sebagai masyarakat tidaklah harus menjadi fanatik buta terhadap satu kelompok. 
 
“Kita harus kembali mengingat sejarah, bahwa Indonesia bisa merdeka bukan hanya dari satu golongan atau kelompok saja.  Tapi kemerdekaan itu pula atas bersatunya para pejuang dari berbagai suku, agama dan ras,” tegasnya. Inilah nilai yang harus ditanamkan bersama, agar tetap bisa merasakan pentingnya kebersamaan, lanjutnya.
 
Selanjutnya disampaikan bahwa pemuda harus peka terhadap kejadian yang menjadikan kegelisahan terhadap masyarakat. 
 
“Manfaat besarnya setidaknya kita yang masih peduli tidaklah ikut-ikutan terhadap mereka yang seperti itu,” bebernya.
 
Pada diskusi ini juga peserta berharap agar masyaratat Mempawah terkhusus pemuda agar dapat menjaga persatuan dan kesatuan antar sesama. 
 
“Kita memang berbeda baik dari segi agama, suku, ras dan keyakinan.  Namun sungguh tidak pantas jika perbedaan itu kemudian kita jadikan sebagai alat kebencian antarsesama,” pungkasnya.
 
 
Kontributor: Salihin
Editor: Ibnu Nawawi