Pelajar NU Kraksaan Gelar Sekolah Gender dan Aswaja
NU Online · Rabu, 11 April 2018 | 15:30 WIB
Dalam rangka memberikan pemahaman dan pendalaman tentang Gender dan Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah), Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Terbuka (UT) bekerja sama dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Kraksaan mengadakan Sekolah Gender dan Aswaja (Ganra), Ahad (8/4).
Kegiatan ini menjadi khas kajian PKPT IPNU-IPPNU UT dan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kraksaan yang digelar secara insidental di kampus Universitas Terbuka di lingkungan Pondok Pesantren Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (SAQA) Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo.
Sekolah Gender dan Aswaja ini diikuti oleh 60 orang peserta terdiri dari PAC dan pengurus PKPT IPNU-IPPNU UT serta para mahasiswa Universitas Terbuka. Para peserta terlihat sangat serius dan antusias menyimak dan mendengarkan pemaparan pemateri.
Selama kegiatan Sekolah Gender dan Aswaja ini, para peserta mendapatkan materi dari narasumber yang berasal dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Kraksaan serta Pondok Pesantren Darullughoh wal Karomah Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan.
Ketua PAC IPNU Kecamatan Kraksaan Amir meminta agar mahasiswa dan pelajar NU tetap menjaga ukhuwah dan kekompakan yang merupakan ciri khas dari PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kraksaan dan PKPT IPNU-IPPNU UT.
“Jaga keseimbangan antara berorganisasi dan kuliah atau belajar, karena tidak jarang kita jumpai beberapa mahasiswa molor karena tidak tepat waktu lulusnya. Ini merupakan sesuatu yang sangat dibenci oleh jajaran pengurus cabang IPNU Kota Kraksaan,” katanya.
Meskipun sangat sederhana, tetapi antusias para peserta sangatlah tinggi. Kegiatan ini ditutup dengan ramah tamah yang dipimpin oleh Ketua PKPT IPNU Agung Dwi Cahyo dan Ketua PAC IPNU Kecamatan Kraksaan, Amir. (Syamsul Akbar/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua