Pelajar NU MA Plus Al-Hikam Gelar Pelatihan Jurnalistik
NU Online · Jumat, 30 September 2016 | 03:10 WIB
Pimpinan Komisariat IPNU dan IPPNU MA Plus Al-Hikam pada Rabu (28/9) mengadakan pelatihan jurnalistik di Aula Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri, Sumaedang, Rabu (28/9). Sebanyak 150 siswa MA Plus Al-Hikam ini mempelajari teori penulisan dan bimbingan praktiknya.
Materi dalam pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama memuat teori jurnalistik. Sementara sesi kedua memuat praktik menulis. Pemateri pada sesi pertama salah satu wartawan senior harian Pikiran Rakyat Ahmad Setiaji. Ia mengupas teori dasar jurnalistik dan pentingnya tulisan sebagai media dakwah.
Selain itu Ahmad selalu memberikan motivasi kepada para peserta untuk lebih semangat dalam menulis. Menulis itu mengasyikan, banyak sekarang orang menjadi kaya gara-gara sering menulis. Menulis juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk berdakwah. Berdakwah di zaman sekarang tidak cukup dengan berceramah, tapi harus ditulis. “Karena itu ayo menulis mulai dari sekarang dan jangan takut memulai menulis,” ajak Ahmad.
Pemateri pada sesi kedua adalah pengurus Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Kabupaten Sumedang. Ketua LTN NU Kabupaten Sumedang Ayi Abdul Kohar dibarengi oleh beberapa pengurus LTN NU lainnya membimbing para peserta pelatihan jurnalistik untuk praktik membuat tulisan.
Ayi menyampaikan bahwa seluruh panitia dan peserta pelatihan jurnalistik merupakan kader Nahdlatul Ulama. Kader NU harus dilatih cara berorganisasi dan harus pandai menulis. Saat ini banyak tulisan-tulisan di media yang penulisnya bukan dari orang NU. Karena penulisnya bukan orang NU maka muatan isi tulisannya pun banyak yang tidak sepaham dengan NU yang rahmatan lil alamin.
Ini merupakan tantangan untuk generasi atau kader NU ke depan. Ilmu biar tidak lepas maka harus diikat, dan alat untuk mengikatnya yaitu tulisan. Coba lihat ulama-ulama terdahulu. Mereka sangat produktif dalam menulis. Kitab-kitab kuning atau kitab salaf yang sering dipelajari di pesantren-pesantren, itu semua hasil karya tulisan para ulama terdahulu.
“Kita sebagai generasi muda NU harus mengikuti jejak para ulama. Pandai-pandailah dalam menulis,” tutup Ayi Abdul Kohar. (Red Alhafiz K)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua