Cilacap, NU Online Â
Pelatihan pemulasaraan jenazah yang meninggal diakibatkan oleh Covid-19 sangat diperlukan, mengingat disinyalir ada beberapa pihak yang tidak menggunakan prosedur perawatan jenazah sebagaimana yang disyariatkan oleh agama Islam.
Â
Salah satu peserta kegiatan pelatihan pemulasaraan jenazah dari GP Ansor Cilacap, Syamsul Bakhri mengatakan, pelaksanaan pelatihan sangat diperlukan dan bermanfaat, mengingat banyaknya warga yang resah dengan pemulasaraan dan pemakaman dengan protokol Covid-19 karena beredar isu pemakaman dengan protokol Covid-19 tidak sesuai dengan syariat.
Â
"Ini penting, karena masyarakat awam sementara ini ketika melihat televisi, seakan-akan pemulasaraan tidak sesuai dengan syariat Islam, ini jelas tidak benar. Dari pelatihan disampaikan pemakaman jenazah Covid-19 harus dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Secepatnya kami akan menggelar kegiatan serupa di Cilacap," ujarnya.
Â
Syamsul Bakhri yang biasa diamanahkan mengurus jenazah di kampungnya itu mengakui memang ada perbedaan dalam pengurusan jenazah dengan protokol covid. Namun perbedaan itu tetap sesuai syariat dikarenakan kondisi kedaruratan di masa pandemi Covid-19.
Â
"Dalam mengatasi permasalahan akibat dampak Covid-19, salah satunya permasalahan sosial terkait pandangan masyarakat terhadap pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19," terangnya kepada NU Online, Sabtu (20/2).Â
Â
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Jawa Tengah, Aris Munandar mengatakan, dalam pemulasaraan jenazah Covid-19 di Gedung PWNU Jawa Tengah ada beberapa yang penting diperhatikan dalam menangani jenazah, seperti cara memakai APD, cara memandikan, cara mengkafani, dan bagaimana cara memakamkannya.
Â
"Peserta pelatihan dari PCNU atau kader penggerak NU ini sepulang dari pelatihan  diharapkan bisa melakukan sendiri. Yang menjadi masalah saat ini penatalaksanaan jenazah. Karena banyak masyarakat yang tidak berani, mereka belum paham dan mengerti bagaimana tata caranya itu. Sehingga dengan pelatihan ini menjadi lebih paham dan diharapkan bisa bersama-sama pemerintah memutus mata rantai Covid-19," ujarnya.
Â
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng H Muzammil menuturkan bahwa sebenarnya untuk memulasaraan jenazah itu sama sesuai dengan fiqih dari 4 madzhab dan merupakan hukum fardu kifayah. Namun demikian harus bisa melakukan ketika dibutuhkan, karena NU tidak hanya berkecimpung di dalam bidang diniyah tapi juga bidang ijtimaiyah.Â
Â
Dirinya mengisahkan, para pendiri NU juga mengamanatkan bahwa NU harus bergerak dalam bidang Islamiyah, Imaniyah, dan Ihsaniyah. Menurutnya, seluruh umat Islam memang selalu mendambakan ketiganya.Â
Â
"Tidak dipungkiri bahwa umat Islam selalu mendambakan segala sesuatu dengan husnul khatimah," pungkasnya.
Â
Pelatihan diikuti oleh 52 peserta terdiri dari perwakilan PCNUÂ Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Purworejo, dan Salatiga.
Â
Kontributor: Imam Hamidi AntassalamÂ
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Sunhaji Minta Presiden Prabowo Tolak Pengunduran Diri Miftah Maulana, Begini Respons Warganet
2
NU Online Luncurkan Fitur Al-Qur'an yang Dilengkapi Tajwid Berwarna
3
Penanganan Skizofrenia sejak Masa Ar-Razi dan Ibnu Sina
4
PBNU Gelar Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-5
5
GP Ansor Hadirkan 30 UMKM saat Luncurkan Program Ansor Stokis
6
Miftah Maulana Mundur, Prabowo Cari Sosok Pengganti yang Tepat
Terkini
Lihat Semua