Daerah

Pembangunan Fisik Desa Harus Berdampak pada Kesejahteraan Warga

Ahad, 5 Januari 2020 | 13:00 WIB

Jombang, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur menginginkan pembangunan desa di Jombang semakin maju. Lakpesdam menilai nominal anggaran desa yang diberikan pemerintah kepada desa mampu mewujudkan desa yang maju. Selanjutnya tinggal bagaimana anggaran itu dikelola dengan sebaik mungkin dan tepat sasaran.
 
Masalah yang dihadapi saat ini terkadang pembangunan fisik seperti jalan tidak berkesinambungan dengan kesejahteraan warganya. Padahal visi besar dalam pembangunan itu tidak lain hanyalah menyentuh aspek kesejahteraan desa dan warga setempat, bukan yang lainnya.
 
"Hari ini masih belum terlihat keterkaitan itu, hanya membangun saja, misalnya membangun jalan. Tapi belum dipikirkan dampak pembangunan itu dengan kesejahteraan masyarakat," kata Ketua PC Lakpesdam NU Jombang, Sadat Al-Mahiri kepada NU Online, Sabtu (4/1).
 
Harusnya, lanjut dia, ada perencanaan yang matang sebelum dilakukan pembangunan infrastruktur, tidak hanya sekadar urusan bagaimana bisa membangun, namun yang paling penting di balik pembangunan tersebut adalah terciptanya kesejahteraan desa dan warganya.
 
Untuk mewujudkan terealisasinya visi mulia inj dibutuhkan keterlibatan perangkat desa dan warga setempat untuk mendiskusikan aspek-aspek terpenting sebelum pembangunan infrastruktur dilakukan. Sehingga pembangunan tersebut tepat guna, terukur, dan menjadi jembatan terciptanya kesejahteraan masyarakat.
 
"Misalnya setelah dibangun apakah akses industri bisa juga bisa dibangun? Apakah jalan ke pasar bisa lebih mudah dijangkau hingga perputaran ekonomi warga semakin cepat, apakah para investor tertarik dengan desa itu setelah dibangun jalan?," ujarnya.
 
Dengan demikian Lakpesdam akan mendorong untuk mewujudkan kesinambungan-kesinambungan itu dengan kegiatan Sekolah Desa. Kegiatan ini diakuinya sedang dalam tahap pematangan konsep. Yang pasti menurutnya, peserta sekolah ini adalah kader NU yang saat ini sedang berkhidmah di pemerintahan desa. Mulai dari kepala desa itu sendiri hingga sejumlah perangkatnya. 
 
"Kita luncurkan Sekolah Desa ini pada tanggal 20 Januari 2020 akan diselenggarakan di utara Berantas," ungkapnya.
 
Kader-kader NU yang berada di pemerintahan desa, lanjutnya, memang harus menjadi penggerak bagi kesejahteraan masyarakat di wilayahnya masing-masing dengan kualitas pengetahuan mereka tentang desa. Pengalaman beroganisasi di NU yang matang juga dinilai cukup mampu menggerakkan desa lebih maju. 
 
"Sehingga mereka diharapkan nanti bisa membangun desa pada indeks desa membangun (IDM) yang terus meningkat," jelasnya. 
 
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin