Daerah

Pembunuhan Dua Gadis di Bogor, Fatayat NU Diimbau Jaga Keluarga dari Pengaruh Medsos

Ahad, 14 Maret 2021 | 15:00 WIB

Pembunuhan Dua Gadis di Bogor, Fatayat NU Diimbau Jaga Keluarga dari Pengaruh Medsos

Diklat Daiyah Fatayat NU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (14/3). (Foto: istimewa)

Bogor, NU Online

Para ulama NU telah memberikan ilmu dan teladan bagaimana memuliakan kaum perempuan. Tak sedikit dari para ulama telah mengajarkan pentingnya melakukan pendampingan pada kaum perempuan tertindas agar keberlangsungan kaum hawa mampu menghadirkan kondisi bangsa dan negara yang tamaddun.


Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua II PCNU Kabupaten Bogor, Waspada. Pria yang juga Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor ini menilai pola didik seorang ibu pada anaknya akan menentukan nasib bangsa dan negara.


"Hadistnya jelas, perempuan adalah asas negara. Jadi dengan melindungi perempuan maka sama dengan kita melindungi bangsa dan negara," kata Waspada dalam acara Diklat Daiyah yang digelar oleh PC Fatayat NU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (14/3).

 

Dalam kesempatan itu, Waspada juga mengulas informasi terkait heboh pembunuhan berantai yang dilakukan seorang pemuda bernama Rian dengan korban seorang siswi berinisial DP (17 tahun) dan EL (23 tahun) di wilayah Bogor. Ia mengaku terkejut dan prihatin sekaligus mengutuk peristiwa pembunuhan tersebut. 

 

"Bayangkan dalam rentang dua minggu pelaku tega membunuh dua korban dengan pola yang sama, dengan terlebih dahulu dikencani setelah itu dibunuh dan dirampas harta bendanya," tegas Waspada dengan geram. 


Tidak hanya itu menurut aparat Kepolisian sesuai hasil pemeriksaan terdapat dugaan pelaku akan melakukan pembunuhan lagi.  "Artinya sudah ada target korban lagi, ini benar-benar di luar naluri kemanusiaan dan sungguh biadab," ungkap Waspada.


Waspada mengapresiasi aparat kepolisian yang dengan cepat menangkap pelaku. Meskipun pelaku terlihat sudah sangat profesional, sehingga polisi sempat terkecoh mencari sampai Indramayu, polisi berhasil menemukan pelaku di Depok.

 

"Ini adalah satu pristiwa dari banyaknya pristiwa di Kabupaten Bogor yang melibatkan perempuan sebagai korban. Karena itu, Fatayat NU harus mampu hadir dan ambil peran melakukan langkah antisipasi agar tak lagi ada korban," tuturnya.


Selanjutnya Waspada yang juga Direktur Pusat Kajian Keluarga dan Pendidikan Ramah Anak (Puskapera) mengingatkan sekaligus mengajak kepada orang tua, guru dan juga masyarakat untuk senantiasa memberikan pengawasan dan pendampingan kepada putra-putrinya agar bijak dalam memanfaat gawai. Hal itu agar anak-anak tidak terjabak pada kejahatan berbasis online yang selama ini kerap terjadi melalui medsos. 


"Karena kejahatan yang dilakukan Rian juga diawali perkenalan melalui medsos. Intinya orang tua dan guru tidak boleh abai untuk tetap melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap putra putrinya," ungkapnya.


Waspada juga berharap kepada para pengelola hotel lebih bijak dalam menerima tamu yang ingin menginap. Jika ada indikasi ada tamu yang masih berusia anak, hendaknya dipastikan bahwa dia bersama orang tua atau keluarga.

 

"Ya memang sulit untuk melakukan hal tersebut, tapi mungkin perlu disiapkan SOP-nya, karena selain kasus Rian sesuai informasi di media beberapa kasus prostitusi online yang melibatkan anak-anak ada indikasi dilakukan di hotel," ungkap Waspada.

 

Ia mengatakan Fatayat NU dapat menjalin kerja sama dengan paguyuban atau organisasi perhotelah untuk menangkal kejahatan. "Pihak hotel jangan hanya mengambil untung semata," pungkasnya.

 

Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Bogor, Niar Tri Maulani mengatakan akan merenspons isu-isu yang melibatkan kaum perempuan. Di internal pengurus akan kembali merapatkan langkah strategis untuk antisipasi. "Apa yang menjadi masukan pars pembina kami akan kamin rapatkan kembali. Dari rapat itu langsung kami tindaklanjuti," tegasnya.


Ia menerangkan, kegiatan ini merupakan program yang direalisasikan oleh Bidang Dakwah PC Fatayat NU Kabupaten Bogor. Meski di tengah kondisi pandemi Covid-19 tidak menjadikan semangat berkhidmah dan mengembangkan diri Fatayat NU menjadi surut. "Setelah diklat ini para kader InsyaAllah akan siap tampil di masyarakat," pungkasnya.

 

Kontributor: Usman Abdul Aziz

Editor: Kendi Setiawan