Daerah KONFLIK PUGER

Pemicu Bisa Negara Luar, Peyelesaian Harus Koprehensif

NU Online  ·  Selasa, 24 September 2013 | 23:01 WIB

Jember, NU Online
Konflik Puger dan Sampang tidak bisa dibaca sebagai konflik lokal dan antarkelompok, namun juga harus dilihat sebagai konflik yang berdimensi transnasional. Karena itu, mengatasinya tidak cukup hanya dengan rekonsiliasi dan penegakan hukum tapi melibatkan kerja keras semua pihak.
<>
Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Cabang NU Jember Moch Eksan  di sela-sela diskusi ringan sejumlah tokoh dengan Kepala Bidang Politik Ekonomi Konsulat Jenderal  Amerika Serikat di Surabaya, Heather Coble, di Hotel Aston, Jember, Senin (23/).

Menurut Eksan,  ragam aliran dalam Islam memang berpotensi konflik, namun pemicunya bisa beragam, mulai dari kepentingan pribadi, rebutan pengaruh, sumber daya ekonomi, hingga  kepentingan politis dalam dan luar negeri.

“Cara penyelesaiannya juga kompleks dan harus komprehensif yang  melibatkan semua pihak, termasuk yang berkenpentingan terhadap kasus itu, termasuk negara barat,” tuturnya.

Eksan menambahkan,  kasus Puger dan Sampang persis teori petasan. Ledakan petasan memang di Puger dan Sampang tapi sumbu pemicunya bisa jauh dari situ, bahkan bisa jadi dari luar negeri.

“Di sinilah semua pihak harus hati-hati melihat, menyikapi dan menangani konflik tersebut,” tukasnya.

Sementara itu, Coble lebih banyak bertanya dan meminta penjelasan mengenai konflik tersebut. Ia menyatakan prihatin atas terjadinya kasus tersebut. “Saya prihatin dengan kasus Puger,” katanya dalam bahasa Indonesia yang kaku.

Diskusi yang dikemas dalam gala dinner itu dihadiri oleh sejumlah tokoh, diantaranya Alfan Jamil (Wakil Ketua PCNU Jember), Prof DR Babun Suharto (Ketua STAIN Jember), Abdurahman Baktir (pemilik Radio Suara Akbar), M Eksan (Ketua Partai NasDem Jember) dan beberapa dosen STAIN Jember. (Aryudi A Razaq/Mahbib).