Jakarta, NU Online
Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) kabupaten Garut melihat posisi penting pemuda di tengah kondisi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah berlangsung sejak awal 2015. Menurut mereka, para pemuda dituntut untuk lebih berdaya saing tinggi baik di bidang jasa maupun barang.
<>
Isu ini mengemuka pada seminar bertajuk peran pemuda di tengah MEA. Menurut Ketua Panitia Nurul Fatonah, para pemuda NU harus siap menghadapi MEA sebagai salah satu tantangan terbesar anak muda NU ke depan. Hal ini dimaksudkan agar para Pemuda NU dapat bersaing dalam komunitas pasar Asean yang sangat ketat, bukan hanya sebagai penikmat namun juga sebagai pelaku pasar.
Dengan populasi lebih dari 30 persen lebih, pemuda menjadi modal penting bagi NU untuk bisa mengembangkan para pemuda dalam usahanya. "Potensi para pemuda Garut sangat luar biasa, mulai dari para pelajar juga sangat banyak potensi usahanya," katanya usai menyelenggarakan acara tersebut.
Dengan populasi para pemuda yang dominan, maka pemerintah setempat mesti memanfaatkan populasi tersebut. "Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam menghadapi MEA, apalagi di Garut sendiri masih banyak masyarakat yang belum paham terhadap MEA," ungkapnya.
Menurut Nurul sendiri, MEA bukan sebuah ancaman akan tetapi harus dihadapi dan dilihat ke depan. MEA sendiri merupakan sebuah tantangan bagi para pemuda untuk bisa menantang kemampuannya.
Kasi Kemitraan dan Kelembagaan Dispora Garut Kusman Maulud mengatakan bahwa pihaknya sendiri sudah mempersiapkan dan beberapa program dalam menghadapi MEA. "Terutama untuk mendongkrak ekonomi masyarakat terutama pemudanya," katanya.
Menurutnya berbagai bentuk program tersebut dikhususkan pada kewirausahaan pemuda. Kelompok usaha pemuda produktif sudah direncanakan mencakup 4 ribuan kelompok usaha pemuda yang terdiri dari 10 orang. Menurutnya nantinya para pemuda tersebut diberikan spesialisasi bidang masing-masing.
"Apakah ternak lele, ikan, jamur, dan pada tahun ini ada 125 yang akan digulirkan sebagai bentuk pengurangan pengangguran," katanya. (Red Alhafiz K)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua