Daerah

Penjelasan Darah dari PMI Gratis, Mengapa Masyarakat Harus Membayar?

Jum, 24 April 2020 | 00:00 WIB

Penjelasan Darah dari PMI Gratis, Mengapa Masyarakat Harus Membayar?

Ansor Kota Bandung mengadakan donor darah, Kamis (23/4). Aksi ini dalam rangka ulang tahun ke-68 GP Ansor sekaligus langkanya stok donor di PMI Kota Bandung sebagai imbas Covid-19. (Foto: Sandy Nurfadilah)

Bandung, NU Online
Memperingati hari lahir (harlah) ke-86 tahun, Gerakan Pemuda Ansor Ansor Kota Bandung, Jawa Barat melakukan aksi donor darah. Aksi ini dilatarbelakangi keprihatinan Ansor terhadap kurangnya stok darah di PMI Kota Bandung pada masa pandemi Covid-19 ini.
 
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Ade Koesyanto menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kepedulian GP Ansor dalam mendonorkan darahnya. Menurut dia hal ini sebagai salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi manusia yang lain.
 
"Selamat milad GP Ansor. GP Ansor dalam miladnya hadir di kantor kemanusiaan untuk mendonorkan darahnya, bagi kepentingan kemanusiaan. Semoga selalu jaya dan selalu di hati masyarakat Kota Bandung," kata Ade, Kamis (23/4).
 
Ade menambahkan bahwa aksi semacam ini patut dicontoh oleh organiasi yang lain. Karena menyumbangkan darah adalah bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan yang nyata.
 
Dalam kesempatan ini, ia juga menjawab sejumlah pertanyaan masyarakat yang harus membayar ketika membutuhkan transfusi darah di rumah sakit, padahal PMI mendapatkan darah secara gratis.

"Saya juga ingin jelaskan, jika darah yang kami terima itu harus melalui proses laboratorium yang panjang sebelum akhirnya bisa ditransfusikan. Jadi biaya itu untuk biaya pengolahan di laboratorium," kata Ade.
 
Namun, lanjut dia, bagi yang masyarakat miskin atau benar-benar tidak mampu, bisa gratis, tanpa harus surat keterangan.
 
Tetap Patuhi Protoklo Cegah Covid-19
Aksi donor darah dilakukan dengan mendatangi kantor PMI Kota Bandung. Puluhan kader Ansor-Banser Kota Bandung, dan juga keluarga besar NU Kota Bandung, ikut menyumbangkan darah mereka.
 
Namun, mereka tetap mengedepankan protokoler pencegahan Covid-19, seperti menggunakan masker, saat persiapan di ruang rapat menjaga jarak, dan setiap satu ruang donor diisi dengan maksimal lima orang pendonor. 
 
Ketua GP Ansor Kota Bandung A Abdul Rozak menyampaikan, jika aksi yang dilakukan hari ini adalah bentuk bahwa Ansor dalam usianya yang ke-86 tahun, terus berkhidmah pada negeri dan kemanusiaan. Menurutnya di tengah kondisi wabah seperti ini, semua elemen harus saling menguatkan dan bekerjasama.
 
"Mohon doanya bagi seluruh kader Ansor sedunia, semoga acara ini lancar," kata dia sebelum proses pengambilan darah para pendonor.
 
Dirinya juga menyebutkan bahwa kegiatan tersebut sebagai bukti bahwa Ansor selalu berkhidmah pada negeri, berkhidmah pada kemanusiaan. "Semoga bermanfaat bagi sesama," tutup Rozak.
 
Kontributor: Sandy Nurfadilah
Editor: Kendi Setiawan