Daerah HARLAH IPNU-IPPNU

Pentas Drama Pelajar NU Bruno Pukau Juri dan Penonton

Sen, 3 Maret 2014 | 05:02 WIB

Purworejo, NU Online
Drama berjudul “Taubatnya Preman Sekolah” yang dipentaskan para pelajar NU di Gedung Kesenian Purworejo, Jawa Tengah, Ahad (2/3), mendapat sambutan meriah dari penonton. 
<>
Bahkan, kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan hari lahir (Harlah) Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) sempat membuat dewan juri hampir menangis.

“Ceritanya benar-benar dalam dan menyentuh. Aktingnya juga bagus dan begitu menjiwai. Jika tidak malu, tadi saya sudah menitikan air mata,” ungkap dewan juri, Fikri Amrillah, yang juga musisi lulusan PAI UIN Sunan Kalijaga tersebut.

Drama “Taubatnya Preman Sekolah” merupakan sajian dari Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Bruno, Purworejo yang ikutserta dalam lomba menyambut Harlah badan otonom NU beranggotakan para pelajar ini.

Dengan persiapan yang matang, drama yang sarat pesan makna tersebut memukau ratusan penonton yang dari pagi sudah memadati Aula Gedung Kesenian Purworejo. 
Drama ini bercerita tentang Radit dan teman-temannya, seorang pelajar yang nakal; suka mabuk, memalak teman, dan suka hidup hura-hura. Sementara ibunya yang seorang janda hidup di bawah garis kemiskinan harus bersabar enghadapi anaknya yang hanya menjadi beban dan terkadang merepotkan. Tak jarang, Radit menganiaya ibunya karena tidak diberi ketika meminta uang.

Menjelang ujian, Radit pulang kerumah dengan keadaan mabuk. Namun kemudian ia terhentak ketika mendapati ibunya sudah terbujur kaku dengan dikelilingi orang yang membacakan surat yasin. Radit menangis sejadi-jadinya. Ia menyadari bahwa selama ini ibunua sudah memberikan yang terbaik untuknya.

Pasca wafat ibunya, Radit harus bekerja keras sendiri untuk makan dan membeli buku sekolah. Berbagai cemoohan ia terima dari teman-teman yang dulu dipalaknya. Meski demikian, Radit tetap semangat untuk belajar dan bekerja. Sampa akhirnya, ia lulus dengan predikat terbaik se-Kabupaten.

Akhirnya, drama “Taubatnya Preman Sekolah” tersebut mendapat Juara II dari dewan juri setelah menyingkirkan beberapa penampilan cari berbagai Pimpinan Anak Cabang IPNU.

“Saya senang mendapat juara ini. Meski bukan yang pertama, minimal kerja keras kami dalam berlatih mendapat apresiasi,” ungkap Nur Arifin, Ketua PAC IPNU Kecamatan Bruno.

Adapun juara I diraih oleh PAC IPNU-IPPNU Kemiri yang menampilkan pencak silat disertai atraksi kekebalan tubuh yang tak mempan bacok. Selain itu, ada yang membuka buah kelapa dengan mulut dan kepalanya. Setelah dibuka, di dalam buah kelapa tersebut keluar tulisan berjudul “Selamat Harlah IPNU 60 dan IPPNU 59”, kontan saja, seluruh hadirin gemuruh disertai standing uplaus. (A Naufa Khoirul Faizun/Mahbib)