Daerah

Pentingnya Cinta Tanah Air sebagai Tempat Ibadah kepada Allah

NU Online  ·  Rabu, 28 Maret 2018 | 20:03 WIB

Subang, NU Online
Pengajian rutin triwulan ke-NU-an mewarnai gelaran peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tambakdahan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pengajian yang dipusatkan di Halaman Kantor Desa Bojonegara, Rabu (28/3) tersebut juga diikuti oleh MWCNU Kecamatan Binong berikut seluruh ranting dari dua kecamatan tersebut.

Dalam sambutannya, Ketua NU Tambakdahan Saeful Bahri mengatakan, jika warga Nahdliyin yang ada di Kecamatan Binong harus menanamkan sifat kecintaan kepada tanah air, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Karena cinta tanah air bagian daripada aktualisasi dari keimanan kita kepada Allah. Artinya, dengan mencintai tanah air, berarti melindungi tempat dimana kita beribadah kepada Allah SWT,” ujar Saeful Bahri.

Selain itu, dirinya juga menegaskan warga NU pantang untuk memberontak pemerintahan (NKRI) yang sah. Terlebih, NU memiliki andil besar dalam membangun Negara ini penuh dengan pengorbanan.

“Lihat sejarah dimana peran NU sangat mempengaruhi perjalanan Bangsa ini sejak didirikannya. Dan yang terpenting adalah sikap NU yang menerima asas pancasila sebagai pondasi berbangsa dan bernegara. Untuk itu, sebagai warga NU wajib hukumnya untuk mempertahankan dan mencintai NKRI,” tegasnya.

Sementara, Camat Tambakdahan, Asep Rudih mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Terlebih, keberadaan NU yang ada di wilayahnya itu cerminan entitas masyarakat yang berperan merekatkan hubungan masyarakat dengan pemerintah.

“Nahdlatul Ulama sangat berperan penting dalam memperkuat kesatuan dan keutuhan NKRI. Sebagai pemerintah, tentu kami sangat mengapresiasinya,” ujar Asep.

Kegiatan yang mengusung tema Memperkuat Akidah Ahlussunnah wal Jamaah dan Rasa Kebersamaan Menuju Bangsa yang Kuat dan Maju ini dihadiri oleh seluruh ranting NU dan warga masyarakat se-kecamatan Tambakdahan dan Binong serta unsur musyawarah pimpinan kecamatan. (Ade Mahmudin/Fathoni)