Daerah

Pergunu Jakpus Bersiap Hadapi Tantangan Informasi

Kam, 20 Februari 2020 | 15:15 WIB

Pergunu Jakpus Bersiap Hadapi Tantangan Informasi

Sarasehan Kebangsaan Pergunu Jakarta Pusat, Kamis (20/2). (Foto: Farhan Maksudi)

Jakarta, NU Online
Guru ialah sosok tokoh perubahan yang tak akan tergantikan. Semboyan 'Guru pahlawan tanpa tanda jasa' sampai kapan pun masih sangat relevan. Para guru dengan ikhlas dan gigih mendidik anak-anak calon penerus bangsa ini, mulai pejabat pemerintah, sampai pejabat daerah, semuanya belajar kepada seorang guru.
 
"Tanpa seorang guru kita bukanlah siapa-siapa di dunia ini. Jika Sang Guru kuat dan semangat insyaaallah Indonesia akan hebat," kata Bayu Meghantara, Wali Kota Jakarta Pusat, dalam Sarasehan Kebangsaan dan Pelantikan PC Pergunu Jakarta Pusat, Kamis, (20/2).
 
Bayu menambahkan tantangan menjadi seorang guru di abad-21 ini sangatlah kompleks. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah informasi dan media pembelajaran independen. 
 
"Menjadi guru harus lebih kreatif dalam mentransfer ilmu ke murid-muridnya. Dalam mengajar jangan sampai terkalahkan oleh teknologi yang semakin tahun semakin canggih. Saya mohon para guru NU harus lebih update terhadap ilmu dan informasi, terlebih kita hidup di pusat ibu kota negara," ujar Bayu. 

Kepala Bagian Kesra H Haikal Shodri mengatakan kita hidup di era 4.0 di mana sumber informasi apa pun ada dalam genggaman kita setiap saat, yaitu handphone. "Jika kita gunakan dengan baik, saya yakin Bapak Ibu guru bisa hebat," katanya.
 
Ketua PCNU H Syaifuddin mengatakan berharap Pergunu dapat bersinergi dalam menjalani program-programnya. Guru sebagai orang tua murid di sekolah bukan hanya cakap dalam menyampaikan keilmuan, tapi juga mampu memberikan etika dan akhlak kepada murid, karena guru itu digugu dan ditiru. 

Menurutnya, dalam meng-update ilmu bisa klik di google. Ribuan artikel jurnal di google cendikia, neliti.com, dan jurnal online kampus-kampus seluruh dunia bisa bapak di-download secara gratis.
 
"Hal ini perlu para Bapak Ibu guru ketahui karena penelitian sebuah ilmu di setia enam bulan selalu update, dan para guru NU tidak boleh sampai ketinggalan," katanya.
  
Ketua Pergunu Jakarta Pusat, Haidar Tantowi mengatakan kejadian klitih di Jogja dan perundungan di Jawa Tengah bisa dijadikan pengingat agar gur-guru Pergunu semakin aktif, kreatif, dan progresif dalam mengajak murid-murid agar hormat dan sayang terhadap sesama anak bangsa.
 
"Semoga kejadian-kejadian itu tidak terjadi di wilayah kita Jakarta Pusat," harapnya.
 
Kontributor: Farhan Maksudi
Editor: Kendi Setiawan