Perkuat Aswaja, MWCNU Kartasura Ngaji Kitab Kuning
NU Online · Ahad, 8 September 2013 | 16:14 WIB
Sukoharjo, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menggelar pengajian kitab kuning. Pengajian kitab kuning ini digelar dalam rangka memperkuat akidah ahlussunnah wal jamaah di kecamatan Kartasura.
<>
Kegiatan pengajian menjadi salah satu alternatif di tengah maraknya buku-buku terjemahan beraliran faham wahabi salafi. Buku-buku itu dikemas dengan sampul dan judul menarik serta dijual dengan harga cukup murah.
Karenanya, para tokoh NU di Kartasura gerah. Pasalnya, dengan kedok Islamic Book Fair tidak sedikit jama’ah yang ikut membeli dan terhasut ajaran-ajaran isi buku itu. Terlebih di daerah pinggiran kota Solo, segelintir orang saja masih mengenal kitab kuning.
Beberapa tokoh NU di Kartasura akhirnya menggagas untuk mengadakan pengajian kitab kuning yang terbuka untuk umum. Selain sebagai sarana pelestarian tradisi pesantren, pengajian kitab kuning juga bertujuan membetengi para jama’ah agar tetap memegang teguh ke NU-annya.
Pengajian ini juga berfungsi sebagai sarana untuk bertemu dan bertukar pikiran.
Pengajian kitab kuning dilaksanakan di mushola yang terletak di sebelah timur kantor MWC NU Kartasura. Kitab yang dikaji antara lain kitab Bulughul Maram dengan penjelasan dari Subulussalam syarah Bulughul Maram, Abi Jamroh, Tibyan Fi Ulumil Qur’an, Assulam, dan Minhajul ‘Abidin.
Pengampu pengajian itu antara lain Ketua MWCNU Kartasura Kiai Abdullah Faishol, Syuriyah NU Sukoharjo Kiai Aminuddin Ihsan, dan Pengurus MWCNU Kartasura Kiai Subanji.
Pengajian digelar mulai pukul 19.30-21.00 setiap Ahad, Senin, Selasa, dan Rabu.
“Metode dialog interaktif yang dipakai dalam pengajian ini cukup menarik karena masalah yang dikemukakan sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan,” kata salah satu jama’ah yang juga sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi Islam negeri di Solo.
Jama’ahnya bervariasi mulai dari anak muda sampai orang tua baik dari kalangan mahasiswa, masyarakat sekitar, dan para pengurus NU sendiri, tambah jamaah itu.
(Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua