Daerah

Perkuat Jaringan, Sejumlah Pengelola Panti Asuhan NU Bentuk Asosiasi

Sab, 26 September 2020 | 08:30 WIB

Perkuat Jaringan, Sejumlah Pengelola Panti Asuhan NU Bentuk Asosiasi

Ketua LKS Arrodliyah Semarang, KH Suhari penggagas aosiasi pengelola panti asuhan NU (Foto: Dokumen pribadi)

Semarang, NU Online
Sejumlah pengelola panti asuhan dari kalangan nahdliyin dari berbagai daerah di tanah air  mengadakan pertemuan nasional untuk membentuk wadah yang dapat dijadikan sarana untuk menanamkan nilai-nilai akidah ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.

 

Ketua LKS Arrodliyah Semarang KHA Suhari yang menjadi penggagas dan inisiator  kegiatan mengatakan, agenda pertemuan para aktivis relawan kerja-kerja sosial  pengelola panti-panti asuhan anak yatim ini berlangsung di Hotel Candi Indah Semarang, Sabtu (26/9). 

 

"Sedikitnya sudah 50 pengelola panti asuhan dari kalangan warga NU di  berbagai daerah di tanah air hadir di Semarang, kami sudah lapor ke PBNU untuk menggelar acara ini," kata Kiai Suhari kepada NU Online di Semarang, Jumat (25/9).

 

Dikatakan, dalam kapasitas sebagai Sekretaris Jenderal Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial, dirinya sering berkomunikasi dengan para pengelola panti-panti asuhan dari kalangan nahdliyin di berbagai daerah, termasuk dengan ibu-ibu Muslimat yang mengelola Darul Hadlonah.

"Mereka ingin secara kolektif dibina oleh NU. Bahkan dalam beberapa kali pertemuan  disepakati untuk membentuk wadah yang diberi nama Himpunan Lembaga Kesejahteraan Sosial Ahlussunnah wal Jamaah (LKS Aswaja ) Nusantara, simbulnyapun juga sudah disiapkan," ujarnya.

 

Disebutkan, gagasan ini sudah dikomunikasikan dengan PBNU yang menugasi kepada Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) KH Sultonul Huda untuk menampung  dan mengarahkan agar gagasan ini bisa terwujud. Agenda utam pertemuan di Semarang  mematangkan rumusan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

 

"Alhamdulillah, dari PBNU sudah mendapat lampu hijau dan mendorong kami  supaya terus bergerak. Yang jelas ini adalah potensi nahdliyin yang dapat disinergikan dengan berbagai wadah yang ada di NU," ujarnya.

 

Ketua PW LAZISNU Jateng Muhammad Mahsun mengatakan, berhimpunnya panti-panti asuhan yang dikelola para nahdliyin dalam satu wadah di bawah pembinaan NU   itu sangat bagus.

 

Menurutnya, melalui kerja-kerja sosial para relawan berlatar belakang NU itu   tidak sedikit kalangan anak-anak rentan ekonomi dientaskan pendidikannya melalui panti-panti asuhan atau LKS yang dikelola warga NU.

 

"Potensi LAZISNU juga bisa disinergikan dengan lembaga ini, terutama dalam pengalokasian potensi zakat,  infak, dan sedekah," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz