Pernyataan Sutan Rendahkan Martabat Gus Dur

Kudus, NU Online
Pernyataan politisi Partai Demokrat Sutan Batoeghana yang menyebut Gus Dur lengser dikarenakan tersandung Korupsi sangat merendahkan martabat guru bangsa tersebut. Sutan telah memutarbalikkan fakta sejarah.<>

"PMII Kudus minta Sutan mengakui statemennya secara terbuka di depan publik dan memecat Sutan dari anggota DPR RI," kata ketua PC PMII Kudus Saifuddin Bahri saat menyampaikan orasi dalam aksi damai di Alun-Alun Kudus Kamis (29/11). 

PMII menilai pernyataan Sutan tidak memiliki dasar karena kasus korupsi pada masa Gus Dur tidak ada kejelasan. Bahkan kasus tersebut telah mendapat surat penghentian pengusutan (SP3). 

"Disamping minta maaf, Sutan harus melakukan rehabilitasi terhadap nama baik Gus Dur," tegasnya. 

Aksi yang dimulai pukul 10.00 itu, puluhan aktifis PMII mengecam Sutan melalui orasi dan poster bergambar karikatur Sutan. Dalam aksi tersebut, salah seorang kepercayaan Gus Dur asal Kudus Aris Junaidi turut hadir dan menyampaikan orasi. 

Dengan menggunakan pengeras suara, Aris menyatakan kasus korupsi Bruneigate dan Buloggate yang dituduhkan sampai akhir kerja pansus DPR pada waktu itu, sedikitpun Gus Dur tidak terbukti. 

"Jadi tidak benar Gus Dur lengser dari kepresidenan sebab korupsi, lengsernya Gus Dur dikarenakan syahwat politik oknum DPR yang mau penguasa lama dan konglomerat yang khawatir dipangkas Gus Dur," tegasnya.

Permintaan maaf Sutan yang bersyarat dinilai Aris sebagai sikap kurang tulus. "Sutan meminta maaf dengan syarat adi massardi juga harus minta maaf, Ini bukti ketidak tulusan Sutan Batoeghana," tandasnya seraya berharap kasus Sutan ini sebagai kejadian yang terakhir.

Meski dijaga puluhan aparat keamanan, aksi damai PMII Kudus ini berlangsung tertib dan berakhir tepat pukul 11.00.

Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Qomarul Adib