Daerah

Pesantren Al-Mujahidin Temanggung Gandeng Petani Budidayakan Kol 

Ahad, 22 Maret 2020 | 10:30 WIB

Pesantren Al-Mujahidin Temanggung Gandeng Petani Budidayakan Kol 

Pengasuh Pesantren Al-Mujahidin Temanggung, KH Arif Zamzami (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Temanggung, NU Online
Pondok pesantren Al-Mujahidin Tamangung, Jawa Tengah merintis kerja sama dengan petani nahdliyin yang membudidayakan komoditas kol untuk memenuhi permintaan ekspor ke Taiwan.
 
Pengasuh Pesantren Al-Mujahidin Desa Gondosuli, Bulu, Temanggung KH Arif Zamzami  mengatakan, penggunaan pupuk organik mikroba dalam pembudidayaan kol menjadi salah satu pertimbangan utama diterimanya komoditas ini di pasaran Taiwan.
 
"Bersama sejumlah petani di Temanggung kami lebih memilih pupuk organik mikroba dalam pembudidayaan kol dan hasil panennya lebih  bagus," kata Kiai Arif di rumahnya, komplek pesantren Al -Mujahidin, Sabtu (21/3).
 
Menurutnya, pupuk organik mikroba sudah dimanfaatkan petani kol di bawah binaan pesantren yang dipimpinnya beberapa tahun lalu. Mula-mula hasilnya disambut antusias konsumen lokal.
 
"Dalam perkembangannya sejumlah buyer dari mancanegara termasuk Taiwan yang sedang mencari sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan di dalam negerinya tertarik untuk mengkonsumsi kol yang dibudidayakannya dengan pupuk organik ini," paparnya kepada NU Online.
 
Untuk menggaet peluang itu lanjutnya, kerja sama pesantren dengan petani nahdliyin akan diperluas keikutsertaan para petani dan lahannya dalam kemitraan ini.
 
Dia menambahkan, saat ini bersama beberapa pesantren di Temanggung dan Nahdliyin, pesantren  yang dipimpinnya sedang merencanakan program optimalisasi potensi pesantren di bidang peternakan dan perkebunan selain pertanian yang sudah berjalan.
 
Selain pembudidayaan kol ujarnya, juga pengembangan pupuk organik mikroba yang dari sisi teknis produksinya sangat sederhana. Di bidang peternakan membudidayakan ternak organik berupa penggemukan ayam dan bebek yang dapat diselesaikan lebih cepat.
 
"Kerja sama ini akan kami perluas dengan menggandeng Pengurus Cabang Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kabupaten Temanggung," katanya.
 
Ketua PC LPNU Kabupaten Temanggung H Marsudi mengatakan, tawaran kerjasama itu direspons positif, karena dari sisi potensi alam dan lingkungan serta SDM Temanggung sangat bagus dan siap sekali.
 
Dosen Politik Ekonomi UIN Walisongo Semarang, H Nur Syamsudin mengatakan, gagasan ini dapat dijadikan sebagai embrio gerakan ekonomi pesantren (ekotren)  bersama masyarakat berbasis agropolitan dan agroindustri dalam skala kecil.
 
"Agar gagasan ini cepat terwujud perlu ada langkah intervensi politik dan kebijakan dari Pemprov Jateng maupun pusat, agar potensi lokal tidak sia-sia," tutur Syamsudin.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz