Daerah

Pesantren Benda Brebes Peringati Haul Ke-11 KH Masruri Mughni

Sab, 30 Juli 2022 | 12:00 WIB

Pesantren Benda Brebes Peringati Haul Ke-11 KH Masruri Mughni

Haul ke-11 Kiai Masruri Mughni Brebes siap digelar. (Foto: Istimewa)

Brebes, NU Online
Peringatan Haul ke-11 Almaghfurlah KH Masruri Mughni Pesantren Al-Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes digelar hari ini, Sabtu (30/7/2022). Peringatan hari wafat ulama karismatik asal Brebes itu diisi dengan berbagai kegiatan pra acara, antara lain semaan Al-Qur'an, khitanan massal, dan khatmil Qur’an bil ghoib, yang merupakan ciri khas dari Desa Benda.


Puncak hajatan akbar pesantren yang berlokasi di bawah kaki Gunung Slamet itu akan digelar di Masjid An-Nur. Acara inti meliputi Tahlilan, Yasinan, dan mauidzah hasanah yang dibawakan Pengasuh Pesantren Salafiyyah Al-Misbar Karangnongko, Mojokerto KH Husain Ilyas.


Sejak pagi, alumni serta tamu undangan mulai berdatangan memadati lingkungan pesantren. Peringatan haul kali ini mendapatkan antusiasme tinggi mengingat 2 tahun sebelumnya haul terlaksana secara hybrid dan tamu undangan serta alumni hanya bisa mengaksesnya melalui live streaming maupun Zoom.


Profil KH Masruri Mughni
Almarhum Kiai Marsuri bin Abdul Mughni lahir di Benda, 23 Juli 1943. Ulama yang karib disapa Abah Masruri adalah putra pertama dari dua bersaudara pasangan H Abdul Mughni dan Hj Maryam. Kiai Masruri merupakan cucu dari Muassis Pesantren Al-Hikmah, KH Cholil bin Mahalli.


Sejak kecil, Abah Masruri mendalami ilmu agama di bawah asuhan sang kakek secara langsung. Memasuki usia 14 tahun, pada tahun 1957 beliau mondok di Pesantren Tasik Agung Rembang di bawah asuhan KH Sayuti dan KH Bisri Musthofa.


Dua tahun kemudian, hijrah ke Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Jawa Timur di bawah asuhan KH Wahab Hasbullah. Ia juga aktif berorganisasi. Kiprah organisasinya meliputi Pandu Ansor, IPNU, NU mulai dari tingkat ranting hingga wilayah.


Di usianya ke-22, tepatnya 1965, Abah Masruri menikahi Hj Adzkiyah binti KH Kholil. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 9 putra dan 7 putri. Namun, pada tahun 1996, Hj Adzkiyah meninggal dunia karena penyakit tumor payudara yang dideritanya.


Tiga tahun setelahnya, Abah Masruri menikahi Hj Muzdalifah bin Anas yang masih memiliki garis keturunan dengan Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati, Cirebon.


Kiai yang pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah itu wafat di Baqi' Madinah al-Munawwarah saat tengah melaksanakan ibadah haji pada 2011.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori