Pesantren Berpotensi Tuntaskan Buta Huruf Masyarakat
NU Online · Jumat, 7 Juli 2006 | 10:05 WIB
Jember, NU Online
Sebagai lembaga pendidikan, Pesantren punya potensi untuk diberdayakan dalam mensukseskan program penuntasan buta aksara di masyarakat.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Pendidikan Masyarakat Dirjen PLS Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Sudjarwo di sela-sela launching Keaksaraan Fungsional di Pondok Pesantren As-Syifa, Cumedak, Kecamatan Sumberjambe, belum lama ini.
<>Menurutnya, pesantren berikut pengasuhnya sebenarnya bisa menjadi bagian penggerak yang ideal dalam pemberantasan buta huruf, seperti mengajak masyarakat untuk belajar program kejar paket.
“Lebih dari itu, kyai dengan pendekatan kultural dan bimbingnnya yang lembut, membuat masyarakat akan betah untuk belajar,“ terang Sudjarwo.
Sementara itu, Ketua PC. RMI Jember, KH. Bahrulah Aziz di tempat terpisah menandaskan bahwa semua santri di Jember saat ini dipastikan sudah melek huruf. Menurutnya, walaupun di sejumlah pesantren tidak ada pelajaran umum, namun secara alami pengetahuan menulis dan berbahasa indonesia, sudah ada.
“Kalau hanya sekedar menulis, bisa. Pesantren, dengan demikian, terus dijadikan kambing hitam sebagai salah satu sumber buta huruf,“ ujarnya (ary).
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua