Daerah

Pesantren Nurul Amin Kalbar Ajak Santri Belajar Budidaya Nanas

Ahad, 18 September 2022 | 13:00 WIB

Pesantren Nurul Amin Kalbar Ajak Santri Belajar Budidaya Nanas

Tanaman nanas sengaja dikembangkan Pesantren Nurul Iman Kalimantan Barat mengingat jenis tanah berupa tanah gambut yang cocok untuk tanaman nanas serta mudah dalam pengelolaannya. (Foto: istimewa)

Kubu Raya, NU Online
Selain memberikan pengetahuan agama, Pondok Pesantren Nurul Amin Kalimantan Barat mendidik santrinya dengan keahlian di bidang pertanian, tepatnya dalam budidaya tanaman nanas.


Pengasuh Pondok Pesantren KH Nasruddin mengungkapkan hal tersebut kepada NU Online pada Ahad (18/9/22).


Menurut Kiai Nasrudin, jenis tanaman nanas sengaja dibudidayakan mengingat jenis tanah di daerah Kalimantan Barat adalah tanah gambut yang cocok ditanami nanas serta mudah dalam pengelolaannya.


"​​​​​Kami memiliki program ‘Pertanian Lanas’  yang digarap oleh santri-santri. Program ini bertujuan untuk melatih kemandirian santri dan agar santri memiliki pengetahuan tentang mengolah lahan gambut," ungkapnya.  


Pihak pesantren memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada santri terkait seluruh kegiatan pertanian. Dari mulai santri yang menanam, yang merawat, yang memanen dan yang menjual adalah santri. Serta hasil dari program pertanian mandiri tersebut juga untuk santri.


"Seluruh kegiatan bercocok tanam hingga menjual hasil panen kami berikan tanggung jawab sepenuhnya kepada para santri, hasilnya juga untuk mereka. Sebagian hasilnya untuk kebutuhan kamar asrama saat membutuhkan perawatan tertentu misalnya lampu, alat kebersihan dan untuk biaya kesehatan jika ada santri yang sakit," papar KH Nasiruddin.


Santri-santri Pondok Pesantren Nurul Amin memanfaatkan hari libur yaitu hari Jumat untuk bercocok tanam dan berjualan hasil panen nanas tersebut. Menurutnya hasil panen tersebut dijual dan disitribusikan di beberapa swalayan dan beberapa pasar, salah satunya adalah Pasar Flamboyan Kota Pontianak.


Adapun lahan yang dimiliki Pondok Pesantren Nurul Amin seluas 20 hektar.Menurutnya ke depan lahan-lahan yang kosong akan dimanfaatkan untuk perluasan kebun nanas atau untuk ditanami jenis tanaman lain, dan sisanya akan dibangun laboratorium pertanian.


"Jadi dari 20 hektar tanah yang kami miliki bersumber dari kami sendiri dan beberapa juga dari bantuan pemerintah. Nanti seluas 5 hektar akan dihibahkan ke Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat untuk dibangun Laboraturium Pertanian," jelasnya.


Dengan adanya program ini ia berharap, agar santri ke depan dapat memajukan sektor pertanian di Kalimantan Barat dan agar terus membudidayakan tanaman-tanaman khusus di wilayah Borneo ini.


Kontributor: Siti Maulida
Editor: Kendi Setiawan