Daerah

Pesma Al Hikam Malang Gelar Peringatan 40 Hari Wafat KH Hasyim Muzadi

Rab, 26 April 2017 | 10:45 WIB

Malang, NU Online
Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang menggelar acara mengenang 40 hari wafatnya KH Hasyim Muzadi di Cengger Ayam, Malang, Jawa Timur. Acara tersebut juga akan diisi dalam beberapa kegiatan, antara lain khataman Al Qur'an yang dibacakan oleh para santri sesuai dengan amanah mantan ketua Umum PBNU tersebut.

Acara berlangsung pada Selasa (25/4) malam yang sebelumnya juga digelar tahlilan 40 hari di Pesma Al Hikam Depok, Ahad (23/4).

Ribuan orang hadir dalam acara tersebut. Mereka memenuhi Masjid Al Ghazali dan beberapa tempat yang disediakan tuan rumah disekitar pesantren. 

Acara pembacaan yasin dipimpin oleh Imam Masjid Jami Malang, Ustadz H. Muhson dan tahlil dipimpin oleh Rais Syuriyah PCNU Kota Malang, KH Chamzawi. Kemudian doa tahlil dipimpin oleh KH Basori Alwi, pengasuh PIQ Malang. 

Kemudian sambutan dari pihak keluarga disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Gus Hilman Wajdi. "Terima kasih atas kerawuhan dan doa dari hadirin sekalian. Apabila Abah ada yang punya haqqul adami, semoga jamaah sekalian memberikan maaf untuk beliau. Mohon bimbingan pada kami yang muda ini untuk bisa melanjutkan perjuangan beliau dalam mengemban amanah pondok ini," tutur putra ketiga Abah Hasyim ini.

Kemudian acara tausiyah dan doa untuk KH Hasyim Muzadi akan disampaikan oleh Prof KH Tolhah Hasan.

"Saya dengan Pak Hasyim ini punya hubungan yang sangat baik. Beliau jadi ketua Ansor kota Malang, pada saat saya menjadi ketua PCNU Malang," tutur mantan menteri agama ini.

"Bahkan Pak Hasyim dulu minta nasihat ketika mau menikah. Karena dijodohkan oleh ibunya, untuk menikahi Bu Nyai Mutommimah, yang masih saudarinya sendiri. Saya sampaikan agar diterima saja perjodohan tersebut. Dan ternyata sekarang menjadi keluarga yang berkah," imbuh Ketua Yayasan Universitas Islam Malang ini.

"Pak Hasyim ini seorang pemimpin dan pejuang. Hakikatnya pemimpin itu bisa mempengaruhi orang lain. Beliau adalah pejuang karena meyakini untuk mencapai sesuatu yang dirasakan benar dan bermanfaat untuk manusia, sehingga beliau akan memperjuangkan sekuat tenaga. Orang itu harus punya cita-cita mempunyai tinggalan yang baik untuk siapapun. Jangan mementingkan diri sendiri dan waktunya habis untuk mengurusi kebutuhan dirinya dan keluarganya saja. Keteladanan dari Pak Hasyim ini mari kita teruskan, terutama untuk generasi sekarang," pesan Kiai Tolhah.

Acara dihadiri oleh para ulama seperti KH Basori Alwi, KH Isroqunnajah, KH Ubaidillah Fadil, KH Malik Salam, KH Imam Suprayogo, KH Dahlan Tamrin, KH Mas'ud Ali, dan beberapa tokoh Muspida Malang. Acara ditutup dengan doa oleh beberapa kiai yang hadir. Red: Mukafi Niam