Jakarta, NU Online
Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DKI Jakarta menyayangkan aksi pembatalan diskusi yang rencananya digelar, Kamis (13/3), di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok.Â
<>
Diskusi bertema "Membangun Indonesia Liberal" yang diadakan Lembaga Kajian Demokrasi UI dan Freedom Institute ini urung dilaksanakan karena tidak adanya izin penyelenggaraan. Untuk itu, berbagai kecaman pun muncul dari aktivis-aktivis mahasiswa lain.
Menurut, Mulyadin Permana, Ketua PKC PMII DKI Jakarta, sebagai Negara Pancasila yang menjunjung kebebasan berfikir, sangat ironis kejadian seperti ini terjadi di perguruan tinggi nasional sekelas UI.
"Kenyataan ini membuat demokrasi kita mundur jauh kebelakang, kembali ke masa penjajahan dan masa otoritarian orba yang tidak menginginkan perbedaan," katanya. Sedangkan dalam Islam, lanjutnya, nilai-nilai toleransi sangat dikehendaki.Â
"Islam menghendaki nilai-nilai toleransi, moderasi, keadilan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujar mahasiswa pasca FISIP UI ini. Â
Don Gusti Rao, koordinator Forum Kebebasan Berfikir di Jakarta, juga mengatakan, "Meski tidak sepenuhnya sepakat dengan liberalisme, saya pikir pelarangan diskusi didalam kampus adalah hal yang keterlaluan."
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik UNAS yang juga aktivis PMII Jakarta ini menilai, ada kemungkinan oknum intoleran memprovokasi agar kegiatan tersebut tidak terlaksana. "Ya kita diskusi kiri tentang Tan Malaka tidak boleh, diskusi liberal tidak boleh, jadi apa yang boleh? Jangan-jangan hanya diskusi khilafah saja yang boleh. Sebagai anak muda NU penerus perjuangan Gus Dur, kami prihatin," tukasnya.
Seperti diketahui, diskusi yang menghadirkan Rocky Gerung, Novrianto Kahar, Berly Martawardaya dan M Luthfi itu dijadwalkan diadakan di Perpustakaan Pusat UI. Namun sampai saat ini belum ada rilis resmi dari Universitas Indonesia terkait pelarangan diskusi tersebut. (Yayan Saputra/Mahbib)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua