Daerah

PMII Jakarta Utara Kupas Sejarah Pancasila

Rab, 14 Agustus 2019 | 07:00 WIB

PMII Jakarta Utara Kupas Sejarah Pancasila

Seminar Pancasila yang digelar PMII Jakarta Utara

Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Utara mengulas sejarah Pancasila sebagai ideologi negara. Kegiatan dilakukan melalui Seminar Kebangsaan dengan tema Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Merawat Kebinekaan di  Gedung  Walikota Jakarta Utara di Jl Laksda  Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (13/8).  
 
Hadir pada kegiatan tersebut tiga pembicara seminar antara lain Tokoh Masyarakat Jakarta Utara, H Sabri Saiman, Anggota DPRD DKI Jakarta Dapil Jakarta Utara, M Sidik Dahlan, dan Wakil Kepala Satuan Binmas Polres Jakarta Utara, Edi, para pengurus PMII Jakarta Utara dan ratusan anggota dan kader PMII.
 
Ketua Pengurus Cabang PMII Jakarta Utara Syafrudin Patria mengatakan Pancasila sebagai ideologi seluruh rakyat Indonesia perlu dimasyarakatkan kembali. Hal itu dinilai penting untuk memperkuat pemahaman anak bangsa terkait dengan rumusan besar NKRI.  
 
Ia juga menolak adanya kelompok yang menyuarakan ideologi selain Pancasila. Artinya kata dia, Pancasila sudah final tidak ada yang perlu dirumuskan lagi.
 
"Kami mengajak semua untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara karena kita adalah Indonesia. Mungkin jika bukan Indonesia, bukan Pancasila," katanya saat diwawancara NU Online, Rabu (14/8).
 
Pancasila yang dirumuskan Soekearno dan tokoh lain seperti KH Hasyim Asy'ari memiliki nilai sejarah yang mendalam. Pada prosesnya tahun 1945, kelompok Islam yang dikomandoi pendiri Nahdlatul Ulama sempat keberatan dengan Pancasila. Namun, KH Hasyim Asy'ari mengalah demi keutuhan NKRI, beliau melakukan istikharah dan hasilnya mantap menerima Pancasila.   
 
"Beliau mengerti bahwa ada saudara-saudara kita yang berasal dari kalangan non-Muslim tapi juga bangsa Indonesia, akhirnya semua ulama sepakat bahwa untuk urusan kebangsaan dan kenegaraan ideologi yang diusung adalah Pancasila," ucapnya.
 
Ia berharap kegiatan semacam itu terus digalakan pula oleh pemangku kebijakan terutama dinas pendidikan agar anak-anak sekolah dapat menggali secara mendalam bagaimana Pancasila bisa menjadi bagian hidup bangsa Indonesia. (Abdul Rahma Ahdori/Abdullah Alawi)