Daerah

PMII Surakarta Komitmen Asah Intelektual Meski di Tengah Pandemi

Sen, 14 September 2020 | 11:00 WIB

PMII Surakarta Komitmen Asah Intelektual Meski di Tengah Pandemi

Pelantikan PC PMII Surakata (Foto: NU Online/Arin)

Surakarta, NU Online

Menyongsong kepengurusan yang baru, Ketua baru Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surakarta, Putri Lestari berkomitmen untuk  senantiasa bergerak mengasah intelektualitas meski di tengah kondisi pandemi.

 

“Pandemi ini jangan kita jadikan penghalang untuk tetap bergerak supaya kita mampu memberikan sumbangsih dengan intelektualitas yang kita miliki,” tuturnya dalam kesempatan memberikan sambutan dikegiatan Pelantikan Pengurus Cabang, Komisariat, dan Rayon Kota Surakarta yang digelar pada Kamis (10/09).

 

Hal serupa juga diharapkan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surakarta, HM Mashuri yang turut memberikan sambutan dikegiatan yang sama.

 

“Saya sangat berharap pada intelektualitas yang dimiliki para kader PMII sebagai organisasi yang berasaskan ahlussunnah wal jamaah. Dengan berproses di PMII Kota Surakarta semoga kelak outputnya kalian bisa menjadi orang penting yang berguna bagi bangsa dan negara,” ungkapnya.

 

Dalam kegiatan yang terselenggara di Gedung NU Mojosongo ini, perwakilan Pengurus Besar PMII melantik 13 orang pengurus baru di Pengurus Cabang PMII Surakarta secara langsung (luring), kemudian dilaksanakan pelantikan Pengurus Komisariat PMII dr Wahidin (UNU) dan Pengurus Komisariat PMII Kentingan (UNS&ISI) oleh Ketua Cabang PMII Kota Surakarta dan dilanjutkan dengan Pelantikan Pengurus Rayon PMII Pertanian (FP UNS) dan Pengurus Rayon PMII Nuril Huda (FAI UNU). 

 

Seusai rangkaian acara pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar yang dibawakan oleh 3 narasumber dari LSM Kota Kita yang diwakili oleh Puji, KPU Kota Surakarta oleh Ahmad Rifai dan Ketua Cabang Surakarta Putri Lestari.

 

Seminar yang mengangkat tema Pemuda, Politik, dan Pembangunan Daerah, Putri menyatakan bahwa mahasiswa perlu mengetahui politik bukan hanya dalam pengertian politik praktis, akan tetapi mengetahui bagaimana mekanisme politik itu berjalan untuk mengetahui celah mana yang bisa diambil untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.

 

“Kader dan anggota PMII yang saat ini sedang belajar dalam dunia kampus sudah seharusnya mengetahui mengenai politik untuk ikut mengawal, mengkritik, dan berkontribusi agar tidak kebingungan saat harus terjun dalam kehidupan masyarakat terutama saat kembali ke daerah masing-masing, karena pemuda dapat menjadi kunci dalam pembangunan dengan ilmu yang sudah didapatkan,” paparnya.

 

Pernyataan tersebut didukung pula oleh perwakilan LSM Kota Kita, Puji bahwa pemuda sebagai agen perubahan perlu untuk ikut mencerdaskan masyarakat yang masih gagap dalam melaksanakan proses perpolitikan.

 

Sesi seminar diakhiri pemaparan dari narasumber terakhir perwakilan dari KPU Kota Surakarta, Ahmad Rifai mengenai peranan pemuda untuk melakukan aksi dan kontribusi secara nyata dengan masuk kedalam ranah grassroot dalam masyarkat.

 

“Pemuda terutama anggota dan kader PMII sudah sepatutnya jeli dalam melihat realitas dan masalah yang ada di masyarakat sekitarnya," ujarnya. 

 

Realitas tersebut lanjutnya, dapat dianalisis dari berbagai perspektif sehingga dapat ditemukan cara bagaimana pemuda bisa berkontribusi dalam pemecahan masalah yang ada di sekitarnya termasuk dalam upaya pembangunan daerah dengan melihat potensi daerah tersebut.

 

Kepada NU Online, Senin (14/9) Putri Lestari menjelaskan, kegiatan yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) disiarkan secara langsung di youtube PMII Solo dan diliput oleh Media NU Solo TV ini.

 

"Hadir segenap pengurus PCNU Surakarta, Mabincab, Alumni PMII , Pengurus Besar PMII, PKC Kota Surakarta serta Perwakilan Polres Surakarta untuk turut menjadi saksi dari langkah awal kepengurusan PMII Kota Surakarta beberapa tahun ke depan," pungkasnya.

 

Kontributor: Arindya
Editor: Abdul Muiz