Daerah

Program Unggulan IPNU-IPPNU Bekasi: Dari Kelas Menulis Hingga Konferensi Jomblo

Rab, 7 Agustus 2019 | 01:45 WIB

Program Unggulan IPNU-IPPNU Bekasi: Dari Kelas Menulis Hingga Konferensi Jomblo

PAC IPPNU Tambun Selatan periode 2019-2021

Bekasi, NU Online
Usai dilantik pada Ahad (4/8), Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat langsung mengadakan rapat kerja untuk merumuskan berbagai agenda selama masa khidmat 2019-2021.
 
Ketua PAC IPPNU Tambun Selatan, Robiatul Adawiyah mengungkapkan bahwa terdapat beberapa program jangka pendek dan panjang. Terutama juga program unggulan yang telah diagendakan bersama.
 
"Untuk jangka pendek, IPPNU bakal mengadakan pelatihan tartil tilawah Al-Qur'an setiap sebulan sekali pada minggu kedua," kata Adaw, begitu ia akrab disapa, kepada NU Online, pada Selasa (6/8).
 
Dikatakan, pelatihan tartil tilawah mengakomodasi usulan-usulan dari masyarakat agar ada forum secara rutin belajar membaca Al-Qur'an secara tartil yang difasilitasi IPNU-IPPNU.
 
Tak hanya itu, ada pula program kerja yang dibuat gabungan bersama IPNU, yakni pelatihan public speaking, pelatihan Jurnalistik atau kelas menulis, dan konferensi jomblo.
 
"Public speaking, pelatihan Jurnalistik, dan konferensi jomblo adalah program unggulan dan akan dilaksanakan rutin seminggu sekali," katanya.
 
Ia menjelaskan bahwa selama ini, permasalahan yang muncul adalah para kader dan pengurus seringkali tidak percaya diri untuk berbicara di hadapan orang banyak.
 
"Maka, pelatihan public speaking itu akan membuat kita semua bisa berbicara dengan percaya diri di depan publik dan mampu berbicara secara runut dan baik," kata Adaw.
 
Sedangkan kelas menulis, ia menjelaskan, tentu saja untuk mengasah keterampilan menulis para kader agar ke depan mampu memublikasikan berbagai kegiatan dengan tulisan-tulisan yang baik dan benar.
 
"Nah kalau konferensi jomblo ini sifatnya seperti ngobrol-ngobrol santai mengenai NU, IPNU, dan IPPNU. Agar kita semua bertambah wawasannya tentang keislaman dan kebangsaan," jelas Mahasiswi Institut Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi (Inisa) Bekasi ini.
 
Dikatakan, konferensi jomblo hanya istilah yang dimunculkan oleh IPNU-IPPNU agar lebih menarik. Pasalnya, pengurus PAC IPNU-IPPNU mayoritas masih belum menikah, sehingga diistilahkan jomblo. Akan tetapi materi yang dibahas seputar organisasi di lingkungan NU.
 
"Konferensi jomblo hanya istilah yang dimunculkan oleh IPNU-IPPNU Tambun Selatan, akan tetapi muatannya ya ngobrol seputar organisasi di lingkungan NU," pungkasnya. (Aru Elgete/Muiz)