Daerah

Pujian Tradisional Harus Dilestarikan Meski Hadir Syiiran Modern

Sel, 18 Desember 2018 | 03:00 WIB

Pujian Tradisional Harus Dilestarikan Meski Hadir Syiiran Modern

Wakil DPRD Banyumas membuka festival.

Banyumas, NU Online
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Anak Cabang Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berkerja sama dengan Majlis Istighosah Nurussamawat menggelar Festival Puji-pujian Jawa. Kegiatan dalam rangka memperingati haul Syekh Abdul Qodir al-Jailani Senin,(17/12). 

Ketua panitia kegiatan, Atin Raj kepada NU Online mengatakan digelarnya festival tersebut bertujuan untuk melestarikan puji-pujian atau syiiran berbahasa Jawa yang kerap dilantunkan usai adzan berkumandang di masjid dan surau. Pasalnya, keberadaan syair puji-pujian Jawa saat ini kerap mulai ditinggalkan masyarakat, dan diganti dengan pujian modern berbahasa Indonesia. 

"Puji-pujian berbahasa Jawa saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat, diganti dengan puji-pujian berbahasa Indonesia yang terkesan lebih modern,” katanya. Padahal jika diamati, puji-pujian Jawa memiliki nilai estetika yang lebih dibanding yang modern, lanjutnya. 

Pria yang akrab disapa Atin itu melanjutkan, hal itu bukan berarti puji-pujian modern atau kekinian tidak boleh dilantunkan, namun alangkah baiknya jika terus menjaga dan melestarikan puji-pujian Jawa. “Karena merupakan salah satu aset kebudayaan Islam Nusantara,” jelasnya. 

Dirinya mengemukakan bahwa kehadiran puji-pujian modern bukan ditolak karena merupakan bentuk perkembangan zaman yang baik. “Tetapi alangkah lebih baik kita juga harus melestarikan warisan puji-pujian zaman dulu yang telah diajarkan para kiai terdahulunya,” jelasnya. 

Atin berharap kepada generasi muda NU untuk melestarikan dan menjaga syair puji-pujian Jawa yang telah menjadi warisan budaya Islam Nusantara. “Serta diharapkan mendokumentasikannya, baik secara tertulis maupun dalam bentuk video atau audio,” ungkapnya. 

Festival diikuti puluhan peserta, baik perorangan maupun kelompok yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas. Tampak hadir pada pembukaan festival, Wakil Ketua DPRD Banyumas, pengurus NU Purwokerto Utara dan beberapa perwakilan badan otonom lain. (Kifayatul Ahyar/Ibnu Nawawi