Daerah

Pulihkan Ekonomi Warga Cianjur, NU Peduli Salurkan Bantuan Gerobak UMKM

Ahad, 1 Januari 2023 | 16:00 WIB

Pulihkan Ekonomi Warga Cianjur, NU Peduli Salurkan Bantuan Gerobak UMKM

Gerobak UMKM untuk warga Cianjur dari Tim NU Peduli. (Foto: Dok. Pribadi)

Cianjur, NU Online 

Salah satu bentuk penyaluran bantuan bagi warga terdampak bencana gempa bumi Cianjur Jawa Barat oleh NU Peduli adalah permodalan usaha. Dalam hal ini NU Peduli melalui Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan permodalan usaha dalam bentuk pengadaan gerobak bagi pelaku maupun yang akan merintis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).


“Dalam fase pemulihan setelah tanggap darurat kita menyerahkan bantuan gerobak UMKM untuk pemulihan perekonomian masyarakat terdampak gempa, semoga khidmah membawa berkah,” kata Wakil Sekretaris PWNU Jabar Dindin C. Nurdin saat penyaluran Kamis (29/12/2022) lalu.


Kang Dindin, begitu ia akrab disapa, berharap gerobak UMKM tersebut dapat memulihkan kondisi ekonomi warga dan bisa menjadi penunjang usaha.


“Semoga gerobak UMKM ini betul-betul menjadi jalan penunjang untuk mengembalikan lagi untuk memulihkan lagi ekonomi masyarakat terdampak gempa di Cianjur,” ujarnya.


Kang Dindin menegaskan, melalui NU Peduli Kabupaten Cianjur PWNU Jabar akan terus membantu masyarakat agar segera pulih dari dampak bencana gempa bumi.


“Kita dengan Satgas NU Peduli Kabupaten Cianjur insyaallah terus akan mengelola kepentingan-kepentingan masyarakat terdampak gempa fase pemulihan,” ujarnya.


7 klaster persoalan pascagempa

Penanganan ekonomi menjadi hal yang sangat penting sebab mata pencaharian warga terdampak menjadi salah satu bekal ketangguhan warga pascabencana. Aktivis penanganan bencana alam, Rurid Rudianto mengatakan ada 7 klaster persoalan akibat gempa. Ketujuhnya disingkat GLIDERS yang perlu dilihat pascagempa Cianjur yakni

 
  1. Governance (tata kelola pemerintahan mulai tingkat kabupaten hingga desa)
  2. Livelihood (mata pencaharian warga terdampak gempa)
  3. Social Infrastucture (infrastruktur penunjang sarana dan prasarana sosial)
  4. Debris Clereance (pembersihan puing dan limbah)
  5. Environment (persoalan dampak lingkungan)
  6. Risk Reduction (persoalan pengurangan risiko bencana)
  7. Social Cohesion (potensi konflik sosial, vertikal maupun horisontal).


"Data gangguan GLIDERS tersebut digunakan untuk penilaian awal isu-isu pada fase transisi darurat ke pemulihan atau biasa di sebut A2R2 atau Assesmen Awal Rehabilitasi dan Rekonstruksi,” kata Rurid saat menjadi narasumber pelatihan bagi relawan masa pemulihan gempa bumi Cianjur yang diadakan Nusantara Hijau Mandiri (Nusahima) Kamis (29/12/2022) di Yayasan Pendidikan Al-Inayah (YAPINA) Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.


Rurid menegaskan, pemulihan dini ini sebaiknya dilakukan masih dalam fase darurat dan berjangka pendek untuk proses transisi dari darurat bencana menuju tahapan pemulihan pascabencana.


“Dari sini akan diperoleh momentum pemulihan agar masyarakat terdampak gempa mempunyai daya lenting dan semangat untuk pulih dengan meletakkan dasar pemulihan dengan membangun fisik maupun mental secara lebih baik, aman, dan berkelanjutan. Tujuannya agar ketika menghadapi ancaman yang serupa maupun ancaman lainnya, masyarakat akan menjadi lebih Tangguh,” beber Rurid.


Pewarta: Kendi Setiawan

Editor: Fathoni Ahmad