Yogyakarta, NU Online
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, H Waryono Abdul Ghofur mengatakan peluncuran Pusat Studi Pesantren dan Pendidikan (Pusppa) yang bertepatan dengan maulid Nabi Muhammad bisa menjadi penanda bahwa pusat studi ini kehadirannya ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan dunia.
Hal itu disampaikannya saat Webinar dan Peluncuran Pusppa, Kamis (29/10). Acara bertema Pesantren Media: Virtualisasi Pesantren Mendunia, dihadiri ratusan peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan pesantren di Indonesia.
A Said Hasan Basri selaku Ketua Pusppa berharap pusat studi ini bisa memberi manfaat luas bagi dunia dengan terus melakukan kajian, penelitian, dan pengembangan untuk menstimulasi pesantren agar semakin berkembang dan mendunia.
Pesantren virtual memang butuh perjuangan dan tantangan karena keterbatasan akses internet, wilayah maupun fasilitas. Pengelolaan masjid juga bisa menjadi model pengembangan dari virtualisasi pesantren yang diharapkan mampu beradaptasi dengan digital.
"Masjid di Indonesia masih bagus dalam penataan fisik tetapi belum dari segi pengelolaan virtual," ujar Wahyu Ilaihi Peneliti Pesantren Online, Dept of Cultural Studies, Tilburg School of Humanities and Digital Science, Netherland.
Setelah peluncuran, ada beberapa catatan menarik dari webinar ini. Pusppa akan mengambil langkah, peta kerja dan program dengan bersinergi dengan Pemerintah khususnya Kementerian Agama. Semisal Balai Latihan Kerja yang ada di beberapa pesantren perlu dimaksimalkan dengan bersinergi dengan Pusppa dan Kementerian Agama.
Sistem Informasi dan Manajemen Pesantren perlu segera ditingkatkan, karena perkembangan teknologi dan peradapan sangat cepat bergerak. Pusppa terus bersinergi dan mendampingi agar pesantren berkembang dan menjadi primadona, sehingga menjadi center of exelent dan penjaga moral bangsa dan dunia.
Kontributor: Sinung
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Kultum Ramadhan: Meningkatkan Kualitas Ibadah di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan
2
Beasiswa BIB Dibuka 1 April 2025, Berikut Link Pendaftaran dan Persyaratannya
3
Kemenag Prediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025
4
Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Tempo, Pers Hadapi Ancaman Represi dan Pembungkaman
5
NU dalam ‘Rumah Kaca’ Kolonial: Tokohnya Diawasi, Acaranya Dibubarkan Polisi
6
KH M. Zen Syukri, Murid Kinasih KH Hasyim Asy'ari Asal Palembang
Terkini
Lihat Semua