Daerah

Rais Aam PBNU Kunjungi Pengurus Harian PWNU DKI Jakarta Jelang Konferwil

Rab, 17 Maret 2021 | 10:15 WIB

Rais Aam PBNU Kunjungi Pengurus Harian PWNU DKI Jakarta Jelang Konferwil

Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar bersilaturahim dengan pengurus harian PWNU DKI Jakarta dan pengurus harian PCNU se-DKI Jakarta, Selasa (16/3) malam. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar bersilaturahim dengan pengurus harian PWNU DKI Jakarta dan pengurus harian PCNU se-DKI Jakarta, Selasa (16/3) malam. Kiai Miftach menyampaikan sejumlah pesan agar pengurus dan calon pengurus NU menggunakan cara-cara yang baik terkait pemilihan kepengurusan pada NU.


Kepada hadirin Kiai Miftach berpesan agar semua pengurus NU menjaga tradisi yang baik dalam mengelola organisasi NU. Menurutnya, cara yang baik dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan organisasi yang baik.


Kiai Miftach mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa umat Islam akan mengikuti selangkah demi selangkah jejak orang yang sebelum mereka. "Apakah umat sebelum mereka itu Yahudi dan Nasrani?" tanya sahabat.


"Siapa lagi kalau bukan mereka? Bahkan kalau saja mereka masuk ke lubang dhabb, niscaya umat Islam akan mengikuti mereka," ungkap Kiai Miftach.


"Kita memang masih melakukan shalat. Umrah setiap pekan. Tetapi kita melakukan cara-cara yang tidak baik dalam berorganisasi," kata Kiai Miftach.


Kiai Miftach menambahkan, sanad menempati posisi penting dalam beragama. Sanad itu harus bersambung kepada orang baik. Menurutnya, sanad itu adalah sebuah tarekat atau cara dan jalan yang ditempuh. Dalam mengelola organisasi yang baik, pengurus NU dan calon pengurus NU harus menempuh cara-cara yang baik.


"Saya dengar kalau jelang konfercab, konferwil, dan juga muktamar, ada pihak-pihak mendekati NU dengan cara yang kurang baik. Makanya waktu di Jawa Timur, saya meminta pengulangan hasil konfercab yang dilaksanakan dengan cara yang kurang baik," kata Kiai Miftach.


Semua rais syuriyah dan ketua tanfidziyah PCNU se-DKI Jakarta hadir pada forum silaturahim bersama Rais Aam PBNU. Pengurus harian PWNU DKI Jakarta juga hadir secara lengkap pada forum silaturahim kali ini.

 

Sementara itu sejumlah persiapan dan kegiatan menjelang konferwil PWNU DKI Jakarta terus dilakukan. Seperti pada Kamis, 18 Maret 2021 besok, pengurus harian PWNU DKI Jakarta mengagendakan ziarah makam kiai pendiri nu dan habaib di Jakarta. Mereka mengagendakan rangkaian ziarah ini dalam rangka menyambut konferensi wilayah PWNU DKI Jakarta pada awal April sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan.

 

"Kegiatan ini diadakan untuk menghormati para muassis NU dan ulama Betawi yang merupakan tokoh NU di masanya," kata penanggungjawab agenda ziarah makam para kiai pendiri NU dan Habaib DKI Jakarta, Ustadz Rakhmad Zailani Kiki.


Pada kegiatan ziarah ini, rombongan akan mengunjungi makam Pangeran Jayakarta yang dianggap sebagai tokoh islam pejuang di Jakarta, makam Guru Marzuki di Cipinang Muara yang menjadi pendiri NU di Jakarta, makam habib Kramat Luar Batang habib Ahlussunnah wal Jamaah, makam Guru Mansur Jembatan Lima, makam Habib Ali Kwitang, dan makam Guru Mughni di Kuningan, Jaksel.


"Guru Mansur juga tokoh NU di Betawi. Guru Mansur ini adalah salah satu konsul NU di Batavia setelah Guru Marzuki Cipinang Muara. Sedangkan Habib Ali Kwitang adalah orang yang membantu rintisan NU di awal-awal. Setelah itu ke guru Abdul Majid Pekojan, tokoh NU di Betawi, kemudian kembali ke kantor PWNU DKI Jakarta," kata Ustadz Kiki Zailani, Selasa (16/3).

 

Peserta yang akan mengikuti agenda ziarah adalah pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, panitia konferwil, dan pengurus lembaga dan banom PWNU DKI Jakarta. Menurutnya, peserta rombongan memang tidak banyak. Jumlah peserta dibatasi karena memang masih dalam suasana Covid-19.


Ziarah kubur menjelang bulan Ramadhan adalah tradisi orang Betawi. Ziarah kubur ditujukan terhadap jenazah yang sudah lama wafat, terlebih para ulama dan habaib. Ziarah ini dilakukan biasanya oleh keluarga. Ziarah mencakup pembersihan dan pembenahan makam.


"Ini sudah berlangsung lama. Nah, pas konferwil ini, tradisi itu kita satukan. Ziarah kubur jelang Ramadhan menjadi agenda Konferwil PWNU DKI Jakarta. Rombongan ziarah dipimpin oleh KH Zuhri Yaqub," tambah Ustadz Kiki.


Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Kendi Setiawan