Daerah

Rais NU Pati: Haul Sesuai Sunah Nabi

Ahad, 28 April 2019 | 03:00 WIB

Rais NU Pati: Haul Sesuai Sunah Nabi

Haul ke-39 KH Muhammadun Pondowan, Pati, Sabtu (27/4).

Pati, NU Online
Rais Syuriyah PCNU Pati, Jawa Tengah, KH Aniq Muhammadun mengatakan budaya haul sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya.

"Nabi Muhammad Saw setiap tahunnya selalu pergi ziarah ke makam para syuhada perang Uhud. Itu cukup sebagai dalil haul dan ziarah," katanya dalam Haul ke-39 KH Muhammadun Pondowan di Masjid Jami Pondowan, Tayu, Pati, Sabtu (27/4).

Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum Pakis, Tayu, Pati ini juga mengingatkan jika ada sekelompok orang yang mengharamkan ziarah kubur dan haul berarti ia tidak paham sunah Nabi. Siarah kubur dan haul adalah sunah Rasul yang jelas hadistnya. "Hadistnya shahih, Nabi Muhammad menyuruh kita untuk fazuruha, berziarahlah," jelasnya.

Kelompok yang mengharamkan ziarah kubur itu menduga bahwa hal itu akan menjadikan musyrik. "Tetapi apakah benar kalau kita berziarah itu otomatis menyembah kubur? Kan tidak," bantahnya.

Justru kalau memang benar mereka menuduh orang yang berziarah kubur adalah musyrik, sesungguhnya mereka telah ber-su'udzon kepada orang Islam. Karena, musyrik itu soal iman yang letaknya di dalam hati. 

"Musyrik itu menyangkut hati seseorang. Maka yang dengan mudah mengkafirkan dan memusyrikkan orang itu berarti su'udzon," tandasnya.

Menurut Kiai Aniq, hanya Allah Swt yang berhak menghukumi seseorang itu musyrik atau tidak. Kalau ada orang-orang  menghujat Nahdliyin, apalagi mengkafirkan, sebenarnya mereka lah yang tidak paham agama.

"Untuk itu, jangan sampai goyah, kalau dihujat biarkan saja, tidak usah dilayani. Kalau menemui yang seperti itu di media sosial, berhati-hati saja," pesan putra ke-6 KH Muhammadun ini.

Dihadiri Santri Seluruh Indonesia

Haul dihadiri para santri dari seluruh penjuru Nusantara. Beberapa santri datang sejak beberapa hari sebelum hari puncak haul. Di antaranya adalah Muhammad Syarif. Santri asal pekalongan ini sudah berada di Pondowan sejak tiga hari yang lalu.

"Memang sengaja hadir lebih awal, karena selain untuk melepas penat, banyak agenda internal pondok yang diadakan untuk menyongsong acara haul," terangnya.

Selain Syarif, ada juga Murodi, santri dari Jambi, Sumatra Utara, yang juga sudah datang dari beberapa hari yang lalu. Alasan Murodi adalah mempersiapkan dalem untuk menerima alumni-alumni santri KH Muhammadun yang sowan ke dalem KH M Aslam Muhammadun.

"Dulunya saya ikut dalem, jadi ketika balik ke sini ya ikut bantu-bantu ndalem," jelasnya.

Santri-santri yang mendatangi haul terdiri dari pondok yang didirikan oleh KH M Aniq Muhammadun dan pondok sepeninggalan KH Muhammadun yang sekarang diasuh oleh KH M Aslam Muhammadun.

Acara inti dari Haul KH Muhammadun sendiri puncaknya adalah pengajian umum yang diselenggarakan di Masjid Jami Pondowan, Tayu, Pati. (Igus/Kendi Setiawan)