Daerah

Rais NU Pidie Jaya: Berkhidmah di NU Harus Ikhlas  

Rab, 19 Februari 2020 | 03:00 WIB

Rais NU Pidie Jaya: Berkhidmah di NU Harus Ikhlas  

Ansor Pidie Jaya, Banda Aceh gelar DTD angkatan pertama (Foto: NU Online/Hilmi)

Pidie Jaya, NU Online
Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pidie Jaya, Banda Aceh Tgk Rusydi Muhammad mengatakan, pada hakikatnya pemuda adalah pemegang estafet perjalanan sebuah bangsa dan negara. Di tangan merekalah tampuk kepemimpinan diulurkan. 
 
"Sejarah selalu menunjukkan bahwa sejak dahulu kala, saat ini, dan waktu yang akan datang, pemuda merupakan tulang punggung suatu negara. Pemuda merupakan nahkoda bagi pelayaran peradaban suatu bangsa dan agama begitu juga dengan Pemuda Ansor," ungkapnya.
 
Di hadapan peserta Diklat Terpadu Dasar (DTD) ke-1 Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pidie Jaya, Ahad (16/2) Rusydi mengatakan, dalam mengarungi perjalanan hidup, hal terpenting ialah jiwa ikhlas, apalagi dalam beroganisasi.
 
"Dalam mengarungi kehidupan ini salah satu kunci kesuksesannya harus berjiwa ikhlas terlebih bergabung dalam panji NU," papar sosok yang biasa dipanggil Abi yang juga pengurus teras Tastafi dan Sirul Mubtadi.
 
Abi Rusydi itu menjelaskan esensi seorang pemuda dalam perahu Nahdlatul Ulama atau lebih akrab disebut pemuda Ansor atau Banser. Abi juga menceritakan pengalamannya selama ini meraih keberhasilan dan mendapatkan berbagai macam nikmat berkat dengan mendedikasikan diri dengan keikhlasan.
 
"Makanya bercintalah dengan sosok sang pujaan hati bernama ikhlas," pintanya.
 
Selanjutnya Abi memaparkan bahwa ke depan Pidie Jaya harus dihijaukan dengan perahu yang dilahirkan oleh sosok Waliyullah KH Hasyim Asy'ari bernama NU dengan dunia zikirnya.
 
"Kita di Pijay ribuan orang bisa dikumpulkan di bawah panji Sirul Mubtadi (Tastafi) untuk berzikir. Lantas dengan NU pasti juga bisa dilakukan acara seperti itu di Pidie Jaya, Insya Allah," ungkapnya saat salah seorang peserta menanyakan apakah Pidie Jaya bisa dibumikan NU-nya via berzikir layaknya Sirrul Mubtadi dan lainnya.
 
Terakhir Abi mengingatkan Ketika resmi menjadi pengurus NU dan badan otonomnya termasuk Ansor jangan sampai salah niat. "Ikhlaskan seluruh pengabdian kita hanya untuk Allah SWT guna menyiarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Hanya itu ! Bukan yang lain," pungkasnya.
 
Kepada NU Online, Selasa (18/2) Tgk Rusydi mengatakan, kebersamaan dalam membangun NU khususnya di Banda Aceh butuh dukungan dari semua pihak yakni para kader-kader NU.
 
"Tentunya bukan karena ada kepentingan tersembunyi. Kuncinya hanya satu, harus ikhlas," tegasnya.
 
Kontributor: Helmi
Editor: Abdul Muiz