Daerah

Ranting NU Wonosari Pringsewu Dirikan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama

Rab, 23 September 2020 | 02:00 WIB

Ranting NU Wonosari Pringsewu Dirikan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama

(Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online
Langkah mulia dilakukan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Wonosari, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu Lampung. Jajaran pengurus NU dan masyarakat setempat mendirikan sebuah pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama.


Langkah ini bermula dari sebidang tanah yang diwakafkan oleh seorang warga bernama Fachrurrozi kepada  Nahdlatul Ulama. Wakif mewakafkan tanah tersebut untuk dibangun pesantren yang memang secara legal formal milik Perkumpulan Nahdlatul Ulama.


"Ini tugas berat kami untuk merealisasikan pesantren ini. Namun kami optimis keberadaan pesantren NU ini akan memberi dampak positif bagi keberkahan masyarakat di Desa Wonosari melalui nilai-nilai agama," kata Ketua Ranting NU Wonosari, Al Muaziz, Selasa (22/9).


Beberapa tahapan sudah dilakukan oleh Ranting NU dalam mewujudkan pesantren ini. Di antaranya terkait dengan legalitas tanah wakaf yang sudah diproses Ikrar Akta Wakafnya. Ini penting karena menurutnya bagaimanapun status tanah wakaf yang akan dibangun pesantren di atasnya harus milik perkumpulan NU, bukan milik perorangan.


"Selanjutnya kami sudah mulai melakukan penggalangan dana melalui berbagai cara di antaranya memaksimalkan peran LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah NU) dan mencari para donatur," jelas Muaziz.


Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, H Munawir berharap kehadiran Pesantren NU ini benar-benar mampu dikelola dengan baik dan dapat  meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa tersebut.


"Partisipasi warga NU harus dimaksimalkan untuk membangun pesantren ini. Karena bagaimanapun warga NU adalah kekayaan NU. Jangan ragu untuk melangkah ketika banyak warga NU di daerah ini," katanya saat rapat pembangunan gedung pesantren yang dihadiri oleh PCNU, RMI, LAZISNU, dan Ranting NU Wonosari di aula Masjid Raudlatul Huda.


Sementara Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama KH Abdul Hamid menyambut baik langkah progresif yang dilakukan oleh NU Wonosari. Siapapun yang menjadi bagian atau terlibat dalam proses pendiriannya akan tercatat amal shalihnya.


"Kita semua yang mengawali langkah mulia sekaligus pendiri ini akan dicatat memiliki keutamaan lebih dari para penerus-penerus nantinya, walaupun para penerus bisa lebih mengembangkannya dengan baik setelah kita," tegasnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR