Yogyakarta, NU Online
Salah satu cagar budaya di Yogyakarta adalah Kandang Menjangan yang letaknya di sebelah selatan persis Pesantren Krapyak. Situs ini seringkali hanya dipandangi dengan biasa, karena memang dipagari. Kalau ramai, biasanya untuk kegiatan seni dan budaya.
<>
Tidak seperti biasanya. Para santri da'i yang tergabung dalam Korp Dakwah Mahasiswa (Kodama) yang biasa berdakwah di masjid dan musholla dengan iringan rebana, kali ini justru melakukan di tengah situs budaya "Kandang Menjangan". Hanya rebanaan, masyarakat banyak yang melihatnya dengan heran, karena dilakukan pada siang hari Ahad (14/04).
Menurut Khotibul Umam, koordinator Da'i dan Rebana Kodama, pentas rebana di situs budaya ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa agama mempunyai sinergi yang luar bisa dengan budaya. Sinergi ini, baginya, akan membangun warna baru dalam berdakwah.
"Kita ingin berdakwah dengan jalan budaya. Ini kan juga diwariskan para kiai dan wali. Kita akan terus melakukan ini untuk membangun keberlanjutan dakwah kita yang sekarang ini mendapatkan tantangan yang serius," tegasnya.
Sementara itu, Jamiluddin, Ketua Kodama, menjelaskan bahwa kreativitas dalam berdakwah harus terus dilakukan, sehingga dakwah para santri bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Apa yang kita lakukan ini semata karena dakwah para kiai. Kita lakukan yang terbaik, sesuai dengan kemampuan. Kita juga akan terus melakukan inovasi, sehingga dakwah kita bisa diterima di masyarakat dan menjawab problem sosial masyarakat," tegasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Muyassaroh, Rokhim
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua