Daerah

Ribuan Jamaah Peringati Haul Kiai Imam Rozi, Panglima Pasukan Diponegoro

NU Online  ·  Senin, 30 Oktober 2017 | 12:15 WIB

Klaten, NU Online
Ribuan jamaah ikut memperingati haul ke-172 tokoh ulama di daerah Tempursari, Klaten, Jawa Tengah, Kiai Imam Rozi yang serta Kiai Abdul Muid ke-76, Jumat (27/10) malam. Dalam kesempatan tersebut dibacakan sejarah hidup atau manaqib keduanya.

“Simbah Kiai Imam Rozi merupakan putra dari Kiai Maryani Wiromenggolo dari Cawas Klaten. Dilahirkan pada tahun 1795 Masehi,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah Purwokerto KH Thoha Alwy, dalam bahasa Jawa.

Sedari muda ia sudah terkenal sebagai seorang ulama. Juga sudah dikenal oleh Paku Buwono VI dan Pangeran Diponegoro.

“Pada saat terjadi perang Diponegoro, Kiai Imam Rozi baru berusia 30 tahun, diangkat menjadi seorang utusan penghubung, yang bertugas menyampaikan pesan rahasia Pangeran Diponegoro kepada PB VI,” lanjutnya.

Kiai Imam Rozi, kemudian diangkat sebagai seorang panglima perang (manggala yudha) dengan gelar Singa Manjat. “Atas jasanya, Kiai Imam Rozi diberikan sebuah tanah perdikan di daerah Tempursari,” kata dia.

Dari Kiai Imam Rozi inilah kemudian lahir sejumlah tokoh ulama di Soloraya, di antaranya Kiai Abdul Mu’id seorang tokoh mursyid Syadziliyyah dan putranya  Kiai Ma’ruf yang menjadi Ketua Barisan Kiai Jawa Tengah. (Ajie Najmuddin/Fathoni)