RMI NU-HIPSI Jateng Komit Majukan Ekonomi Pesantren
NU Online · Jumat, 3 April 2015 | 06:30 WIB
Semarang, NU Online
Rabithah Ma'ahid Islamiyyah (RMI) NU Jawa Tengah telah bertemu dengan pengurus Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Jateng beberapa kali. Kedua lembaga ini secara bersama-sama berkomitmen dalam memajukan ekonomi pesantren.<>
"Titik temu RMI dan HIPSI punya tujuan yang sama dalam hal pengembangan ekonomi pesantren", ungkap Ketua RMI Jateng KH Abdul Ghaffar Rozien, M.Ed, Kamis (2/4).
Potensi yang dimiliki masing-masing pesantren, katanya, berbeda satu sama lain. Disinilah diperlukan pemetaan agar lebih mudah dalam mengorganisirnya. Setelah ketemu potensi yang dimiliki sehingga akan melahirkan kerjasama antar pesantren bisa saling dukung antara pesantren satu dengan yang lainnya.
Sementara itu, Ketua HIPSI Jateng KH Muhammad Imaddudin menerangkan, melihat lahan-lahan subur yang masih terbuka di area Jawa Tengah ini, pertanian masih menjadi salah satu penyumbang terbesar pasokan bahan makanan.
"Pengembangan pertanian fokus ke pesantren yang belum berkembang," tuturnya.
Dari pertanian, lanjutnya, bisa kita kembangkan menjadi pakan ternak sehingga dari pertanian semua bermanfaat, tidak ada yang terbuang. Ke depan RMI-HIPSI akan bersinergi untuk terus mengembangkan pesantren agar lebih mandiri di bidang perekonomian.
Selain pertanian dan peternakan, wilayah Jawa Tengah juga terbentang pantai yang panjang. Potensi laut mulai dari ikan laut, perikanan tambak, dan garam. Pemerintah melalui kementrian agama juga memprioritaskan pengembangan pesantren bahari pada 2015 ini. (M Zulfa/Fathoni)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua