Daerah

Saatnya Pengurus NU Jamiyahkan Jamaah

Ahad, 12 Januari 2020 | 13:00 WIB

Saatnya Pengurus NU Jamiyahkan Jamaah

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan/Kabupaten Pringsewu, Lampung KH Sodikin saat menyampaikan sambutan di pelantikan Ranting dan Anak Ranting Muslimat NU se-Kecamatan Pringsewu. (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan/Kabupaten Pringsewu, Lampung KH Sodikin menegaskan jika sudah saatnya pengurus dan warga menguatkan NU dengan menjamiyahkan jamaah. Saat ini banyak warga yang amaliah dan fikrahnya NU namun belum terwadahi dengan baik dalam satu harakah.
 
Padahal bersatu dalam sebuah jamiyah merupakan perintah Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Imran ayat 103. Sebagai ormas keagamaan terbesar di Indonesia NU sebagai jamiyah memegang peran penting untuk menyatukan umat Islam.
 
"Mari lihat sekitar kita yang memiliki kesamaan amaliah kita gandeng bersama-sama untuk bersatu dalam jamiyah Nahdlatul Ulama. Ini tentunya akan menguatkan NU sekaligus menguatkan NKRI," ajaknya pada acara pelantikan Ranting dan Anak Ranting Muslimat NU se-Kecamatan Pringsewu, Ahad (12/1).
 
Saat ini ia mengungkapkan banyak kelompok yang sengaja ingin memecah belah umat Islam di Indonesia yang pada ujungnya ingin mengganti NKRI dengan paham mereka. Dengan berbagai macam tuduhan negatif khususnya kepada ormas mainstream seperti NU, kelompok ini terus gencar mempropaganda.
 
"Namun tuduhan musyrik, bid'ah dan sebagainya saat ini sudah tak laku lagi. Saat ini yang shalawatan, maulidan, yasinan, dan sebagainya semakin banyak dan ramai," tegasnya.
 
Hal ini tentu menjadi motivasi sendiri bagi para pengurus dan warga NU untuk menunjukkan identitas diri sebagai warga NU. "Teguhkan diri. Saya adalah NU. Mati urip pokoke NU," tegasnya pada kegiatan yang dilaksanakan di halaman Taman Pendidikan Al-Qur'an Arafah Podomoro, Pringsewu ini.
 
Kiai Sodikin juga mengingatkan besarnya balasan pahala dari Allah jika pengurus berkhidmah di NU dengan niat baik. Menurutnya, pengurus yang ikhlas akan mendapatkan gaji langsung dari Allah SWT.
 
"Jadi pengurus NU itu memiliki rekening gaji dari BCA (Bank Central Akhirat). Nomor rekeningnya cuma 1 yakni ikhlas. Buku rekeningnya dipegang sama malaikat Raqib dan buku induknya tersimpan di Lauhul Mahfudz. Dan yang jadi manager adalah langsung Allah SWT," ia mengibaratkan.
 
Berbagai kisah nyata pun menunjukkan bahwa berkhidmah di NU memiliki berbagai keutamaan. Di berbagai tempat jenazah para pengurus NU yang ikhlas masih utuh tak terurai dalam tanah. "Bumi dan tanah pun tak tega merusak jasad para pengurus NU yang ikhlas," tegasnya.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin