Daerah PEDULI CIANJUR

Santri Tebuireng Galang Dana untuk Korban Gempa Cianjur

Sab, 26 November 2022 | 11:00 WIB

Santri Tebuireng Galang Dana untuk Korban Gempa Cianjur

Salah satu mahasantri Tebuireng sedang menggalang dana untuk korban gempa Cianjur, Sabtu (26/11/2022). (Foto: NU Online/Syarif)

Jombang, NU Online

Musibah gempa bumi di Cianjur menggerakkan hati santri Pondok Pesantren Tebuireng turun ke jalanan untuk melakukan penggalangan dana peduli korban gempa Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022).


Kegiatan penggalangan dana ini direncanakan berlangsung selama tiga hari berturut-turut dan dikomandoi Mahasantri Mahad Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng


"Berjumlah 16 mahasantri dalam acara galang dana untuk hari ini, semoga lancar," jelas Ketua Dema Ma'had Aly Hasyim Asy'ari, Alfahrizal.


Ia menjelaskan, penggalangan dana ini dilakukan di Jalan KH Wahid Hasyim Jombang, Jalan KH M Hasyim Asy'ari, Jalan Gus Dur, alun-alun Jombang, terminal, masjid, dan pasar.


"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian mahasantri atas duka saudara setanah air yang tengah dilanda bencana di Cianjur, Jawa Barat," imbuh Alfahrizal.


Dikatakan, kegiatan ini berkolaborasi bersama Lembaga Amil Zakat Pesantren Tebuireng (LSPT). Dana yang terkumpul akan diserahkan ke korban Cianjur beserta kebutuhan lainnya seperti makanan para korban bencana, selimut, dan pakaian.


Fahrizal menambahkan, dalam kegiatan ini masyarakat antusias untuk ikut membantu korban bencana gempa bumi di Cianjur. Banyaknya korban membangkitkan rasa peduli masyarakat.


Sedikitnya, tercatat korban meninggal sebanyak 271 orang, 151 orang korban hilang, 1.080 orang korban luka, dan 58.362 orang pengungsi. Bahkan per Sabtu (26/11/2022), korban meninggal mencapai 300 orang lebih.


Sementara, bangunan yang rusak berat sebanyak 6.570 unit, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan. Data ini masih terus berkembang dan bertambah seiring dengan terus dilaksanakannya pencarian korban dan pendataan.


"Hal ini terlihat di sepanjang lampu merah yang menjadi pos penggalangan dana, para warga menyumbang dengan sukarela, dari mulai nominal Rp2 ribu hingga Rp100 ribu," bebernya


Fahrizal menjelaskan, kegiatan penggalangan dana ini termotivasi dari pesan pendiri Pesantren Tebuireng KH M. Hasyim Asy'ari di dalam Al-Qanun Asasi, 26, yang tertulis jika tolong-menolong atau sikap saling membantu adalah pangkal keterlibatan umat Islam.


Sebab, jika tidak ada tolong-menolong, maka semangat dan kemauan mereka akan lumpuh karena merasa tidak mampu mengejar cita-cita. Barang siapa mau tolong-tolong dalam persoalan dunia dan akhirat, maka akan sempurnalah kebahagiaan, nyaman, dan sentosa hidupnya.


"Dalam Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah, ada nasihat Kiai Hasyim yang berbunyi jika kiai Hasyim menyeru agar kaum muslim bersaudara dalam urusan kebaikan dan tolong menolong, berpegang teguh kepada Allah (Islam), tidak terpecah belah, mengikuti ajaran Al Quran dan hadis, sebagaimana hal ini telah ditetapkan para ulama salafus shalih," ungkapnya.


Selain itu, motivasi Mahasantri Mahad Aly turun ke jalan untuk penggalangan dana ini untuk menerapkan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat.


"Penggalangan dana ini masuk ranah pengabdian kepada masyarakat," tandas Alfahrizal


Kontributor: Syarif Abdurrahman

Editor: Fathoni Ahmad