Daerah

Santri Tebuireng Jombang Mulai Berdatangan Kembali ke Pondok

Sen, 20 Juli 2020 | 08:00 WIB

Santri Tebuireng Jombang Mulai Berdatangan Kembali ke Pondok

Kondisi kesehatan santri Pesantren Tebuireng Jombang diperiksa sebelum memasuki pesantren. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Jombang, NU Online
Ratusan santri dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (20/7). Sebelum memasuki areal pesantren, mereka terlebih dahulu harus melalui proses penapisan, yang dipusatkan di terminal Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) dan Pesantren Sains Tebuireng 2 Jombang.


"Untuk gelombang pertama ini, kami mengundang 578 santri kelas akhir yang telah mengisi formulir kesediaan beberapa waktu lalu,“ kata H Nur Hidayat. Jumlah itu setara dengan 59,8 persen santri kelas akhir di semua jenjang pendidikan, lanjut Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng tersebut.


H Nur Hidayat menuturkan, kedatangan para santri itu sudah terjadwal secara ketat, untuk menghindari penumpukan santri di lokasi penapisan. 


"Data dan jadwal kedatangan sudah disiapkan oleh tim sekretariat dan sudah diinformasikan kepada wali santri sejak beberapa hari sebelumnya," terangnya.


Sebelum memasuki lokasi penapisan, semua wali santri harus menujukkan surat hasil rapid test yang masih berlaku. Setelah menunjukkan dokumen, mereka baru diperkenankan masuk ke tahap penapisan berikutnya. 


"Tapi wali santri tidak diperkenankan masuk lokasi penapisan. Hanya berada di batas wilayah pengantaran," ujar pria kelahiran Mojokerto ini.


Tahap pertama, dilakukan proses sterilisasi terhadap seluruh barang bawaan santri. Dilanjutkan cek kelengkapan dokumen, dan proses penapisan terakhir dilakukan oleh tim kesehatan dari Puskestren Tebuireng.


Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Iskandar menambahkan, setelah lolos proses penapisan, semua santri dipersilakan memasuki ruang karantina yang telah disiapkan. 


"Ada lima lokasi yang disiapkan. Yaitu Pondok Putri Tebuireng, Ma'had Aly Tebuireng, Kampus Unhasy B, MTs Salafiyah Syafi'iyah, dan kompleks Pesantren Trensains Tebuireng," jelas Ustadz Iskandar.


Setelah menjalani 10 hari karantina, para santri akan menjalani rapid test kedua yang difasilitasi oleh pihak pesantren secara gratis. Setelah itu, baru mereka diperkenankan memasuki kamar yang selama ini ditempati. 


"Dengan prosedur ketat itu, kami berharap semua santri masuk pondok dalam keadaan sehat," tuturnya. 


Sebelumnya, Pesantren Tebuireng telah mengundang para pengurus dan pembina santri pada 20 Juni lalu. Mereka telah menjalani karantina selama 14 hari dan rapid test, serta pembekalan pengetahuan terkait adaptasi kebiasaan baru dalam pembinaan santri. 


Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin