Daerah

Seberapa Dekat Kita dengan Al-Qur'an?

Kam, 23 Mei 2019 | 16:00 WIB

Seberapa Dekat Kita dengan Al-Qur'an?

KH Abdul Hamid, Pengasuh Pesantren Al Husna Pringsewu

Pringsewu, NU Online
Ramadhan bulan Al-Qur'an. Segala amalan dilipatgandakan. Sudah seharusnya kualitas dan kuantitas ibadah pun ditingkatkan. Khususnya ibadah membaca kitab suci Al-Qur'an. Inilah mukjizat Nabi Muhammad yang dalam hidup kita menjadi pegangan dan pedoman.

Namun muncul pertanyaan. Seberapa dekat kita dengan Al-Qur'an? Adakah kitab Al-Qur'an dalam rumah kita selalu jadi bacaan? Apakah jumlah kitab Al-Qur'an dan anggota keluarga di rumah kita sepadan? Terlebih, apakah kita bisa lebih meresapi maknanya dengan memiliki kitab terjemah Al-Qur'an?

Renungan ini ditanyakan Pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Husna Pringsewu, Lampung KH Abdul Hamid Al Hafidz kepada jama'ah yang hadir pada acara Safari Ramadhan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu, Lampung di Desa Rejosari, Kamis (23/5).

Ketua MUI Kecamatan Pringsewu ini pun mengajak umat Islam untuk merenungkan pertanyaan berapa juz yang menjadi target untuk dikhatamkan selama Ramadhan. Ia mengungkapkan perbandingan dengan para ulama terdahulu yang berkali-kali khatam khususnya saat Ramadhan.

"Imam Abu Hanifah mengkhatamkan Al-Qur'an selama 6000 kali dalam hidupnya. Imam Syafi'i menghatamkan 60 kali selama Ramadhan. Minimal kita bisa khatam satu kali dalam satu bulan ini," kata pria yang meraih doktoralnya di Universitas Negeri Islam Raden Intan Lampung ini.

Target untuk terus menambah kuantitas dalam menghatamkan Al-Qur'an memang berat dirasakan. Namun tekad untuk mewujudkannya perlu terus ditumbuhkan. Karena menurutnya kesuksesan seseorang dapat diukur dari seberapa kuat tekadnya dalam meraih tujuan dan impian.

Selain kuantitas yang harus ditingkatkan, umat Islam juga harus senantiasa menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk dalam kehidupan. Jika hidup ingin selamat, Allah telah memberikan petunjuk yakni Al-Qur'an.

"Kalau beli barang elektronik, apa itu televisi, kulkas, motor, mobil mesti punya panduan agar dapat mengoperasikannya dengan baik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Begitu juga hidup. Allah telah membuat panduan agar selamat dunia akhirat yang tak lain adalah Al-Qur'an," tegasnya.

Oleh sebab itu lanjutnya, umat Islam harus memanfaatkan panduan ini terlebih pada bulan Ramadhan yang ia sebut sebagai Bulan BBM (Bulan Berkah Maghfirah)

"Mari jalankan Ramadhan dengan Premium (prei makan dan minum), lakukan Solar (shalat tambah rajin) , Pertamax (perangi tabiat maksiat), Pertalit (perangi tabiat pelit), LPG (lek pingin ngerti ngaji), dan Bensin (Ben ora isin)," pungkasnya. (Muhammad Faizin)