Daerah

Sejuta Paket Sembako NU Jatim Jangkau Kawasan Kepulauan Sumenep

Ahad, 24 Mei 2020 | 13:30 WIB

Sejuta Paket Sembako NU Jatim Jangkau Kawasan Kepulauan Sumenep

Warga kepulauan penerima 'Sejuta Paket Sembako Rakyat' NU Care_LAZISNU Jatim. (Foto: NO Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online 
Dalam rangka meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19, seluruh elemen bangsa menggerakkan beragam cara untuk mengantisipasi penularan virus tersebut dengan mengedepankan anjuran tenaga medis. Selain berdampak pada kesehatan masyarakat, Covid-19 juga memberikan dampak pada sektor perekonomian masyarakat kelas bawah. 
 
Berangkat dari inilah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur lewat NU-Care Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) menggandeng berbagai kalangan, termasuk di kepulauan Sumenep. Kali ini yang terlibat adalah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Raas dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama Nonggunong Sapudi. Yakni bersama menyalurkan bantuan paket sembilan bahan pokok atau Sembako kepada masyarakat terdampak di kepulauan tersebut, Sabtu (23/5).
 
"Mekanisme pendistribusian diantarkan ke rumah warga terdampak oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama berdasarkan data yang dikantongi MWCNU," kata Kiai Masrawi Zain.
 
Ketua MWCNU Raas tersebut menegaskan bahwa seluruh penerima adalah warga yang tidak mampu secara ekonomi atau dluafa. Dan jumlah Sembako yang didistribusikan kepada warga sebanyak ratusan paket di pulau Sapudi," urai Kiai Masrawi.
 
Dirinya berterima kasih kepada NU-Care LAZISNU Jawa Timur yang mampu menjangkau kegiatan ini hingga ke kepulauan Sumenep yang mayoritas penduduknya jauh dari perhatian.
 
"Selama ini, kepulauan sering terlewatkan. Jarang-jarang para pemegang kebijakan memperhatikan masyarakat di sini. Ya maklum, daerah kami berada di tempat yang berjauhan dari pusat kekuasaan," keluhnya.
 
Hadirnya bantuan ini juga menjadi pelecut bagi kepengurusan NU di kawasan setempat untuk bergerak. Karena dengan bukti nyata yang diterima serta dibagikan kepada dhuafa, tentu menambah kepercayaan diri pengurus untuk terus menggerakkan struktur NU hingga ke tingkat kepengurusan ranting.
 
"Ini tantangan bagi kami untuk bekerja lebih keras lagi dalam melayani dan memperhatikan warga secara konkret," tegasnya.
 
Dirinya memiliki pandangan bahwa lewat bantuan ini akan menggerakkan jamiyah dan jamaah. Apalagi dengan berbagi kepada para warga terdampak yang didominasi dhuafa, pengurus bisa menemukan data terbaru serta mengevaluasi kinerja yang ada. Terutama LAZISNU yang semestinya menyentuh hati masyarakat.
 
Libatkan Fatayat NU
Pendistribusian semakin menyentuh ketika Fatayat NU turut terlibat. Karena yang menerima santunan di kawasan desa, tidak sedikit adalah kalangan perempuan. 
 
"Atas nama PAC Fatayat NU Nonggunong Sapudi Sumenep, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada LAZISNU Jawa Timur yang telah mempercayakan kepada kami," kata Ustadzah Riskiyana.
 
Ketua PAC Fatayat NU Nonggunong Sapudi tersebut menegaskan bahwa kegiatan kali ini akan meringankan beban warga yang tidak mampu akibat mewabahnya Covid-19 di Kabupaten Sumenep.
 
"Dampak wabah ini sangat terasa sekali di wilayah kepulauan. Warga yang awalnya bisa bekerja secara leluasa, saat ini tidak maksimal mencari nafkah karena selalu dihantui kekhawatiran," jelasnya.
 
Ketakutan dan kekhawatiran itulah yang membuat warga takut dalam berinteraksi dengan sesama. Apalagi semenjak ditetapkannya aturan, warga lebih banyak menetap di rumah dan mengurangi interaksi sosial.
 
"Anak-anak di daerah kepulauan banyak tidak tahu kelas online, karena mereka minim pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga efektifitas pembelajaran tidak berjalan maksimal," jelasnya.
 
Fatayat NU setempat, dengan keterbatasan yang ada juga melakukan edukasi kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut agar jumlah pasien terjangkit tidak bertambah lagi.
 
"Semoga kegiatan kemanusiaan ini bisa bermanfaat bagi warga dan mengurangi beban hidup mereka,” pungkasnya.
 
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi