Daerah

Selenggarakan Musda, Jatman Jatim Pertegas Komitmen Kawal NKRI

NU Online  Ā·  Jumat, 30 Maret 2018 | 09:30 WIB

Pasuruan, NU Online
Keberadaan Jam’iyyah Ahlut Thariqat Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) dalam rangka ikut serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bagian terpenting dari misi keberadaan organisasi para pengamal tarekat tersebut. Sesuai dengan amanah ulama pendahulu, pengamal tarekat harus mampu menjadi teladan dalam menjaga moralitas dan keutuhan bangsa di tengah masyarakat.

Komitmen mengawal keutuhan NKRI menjadi spirit Idarah Wustha Jatman Jawa Timur dalam menyelenggarakan Musyawarah Idarah (Musda) keempat yang dilangsungkan Sabtu hingga Ahad (31/3 - 1/4) di Universitas Yudharta, Pondok Pesantren Ngalah, Purwosari, Pasuruan.

Melalui Musda keempat Jatman Jatim tersebut diharapkan dapat mempererat serta memperkokoh ukhuwah islamiyah, basyariah dan wathaniah demi keutuhan NKRI. Sebagai forum tertinggi di Idarah Wustha (tingkat propinsi), Musda memiliki peran untuk memilih, menyusun dan menetapkan kepengurusan yang baru.

Wakil Katib Idarah Wustha Jatman Jatim, KH Kholil Arpapi menuturkan, Musda juga menjadi forum untuk evaluasi program kerja kepengurusan yang lalu dan merancang kembali program kepengurusan berikutnya. ā€œDan melaksanakan bathsul masail untuk memecahkan problematika yang berkaitan dengan tarekat,ā€ katanya, Jumat (30/3).

ā€œPeserta yang terlibat aktif dalam forum ini sebanyak 55 peserta yang berasal dari Idarah Wustha dan 240 peserta dari Idarah Sub’iyah (tingkat kota/kabupaten),ā€ kata Faidlus Syukri selaku Ketua Panitia Musda.Ā 

Ditambah dengan undangan dari Idarah Aliyah 180 orang, Idarah Wustha se-Indonesia 120 orang dan sebanyak 187 mursyid se-Jatim, perwakilan jamaah thariqah dari setiap syu'biyah dari Jatim, jamaah manaqib dan dzikrul ghafilin yag diasuh KH Sholeh Bahruddin.Ā 

Serangkaian acara di pembukaan Musda akan digelar. Seperti, pembacaan shalawat dan maulid diba’, manakib kubra, orasi kebangsaan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, pembacaan tausyiyah Idarah Aliyah, ikrar perdamaian masyarakat dunia dan penandatanganan prasasti.

Pembukaan Musda akan dilakukan Gubernur Jatim H Soekarwo dan dihadiri ribuan undangan dari berbagai kalangan. Seperti, TNI-Polri, bupati dan DPRD Kabupaten Pasuruan, Muspika, dunia usaha dan industri, pengurus NU, FKUB Jatim dan beberapa negara sahabat dari Konsul Amerika, RRT, Australia dan Jepang.
Ā 
Penegasan Netralitas Jatman
Musda keempat juga merupakan penegasan peran strategis Jatman dalam meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI. Para pengamal ajaran tarekat dalam Jatman harus menjadi teladan dengan mewarisi sikap para ulama terdahulu yang turut serta mendirikan bangsa.

Sebagaimana nasihat Rais Aam Jatman, Habib Lutfi bin Ali bin Yahya pada Muktamar Jatman Januari lalu, warga tarekat untuk tidak hanyut dalam pusaran politik demi kepentingan kekuasaan oleh kekuatan politik tertentu. ā€œPolitik Jatman adalah politik kebangsaan, yang tak lain untuk menjaga dan memelihara keutuhan NKRI,ā€ ujarnya saat itu.

Hal yang sama berlaku untuk Musda keempat Jatman Jatim. Musda yang digelar bersamaan dengan tahun politik (baca: pilkada serentak) rentan dilirik oleh kekuatan politik. Tidak terkecuali kekuatan politik yang saat ini tengah berkompetisi untuk mendulang dukungan suara dalam kontestasi demokrasi di tahun politik ini.

Namun, sebagaimana ditegaskan Rais Jatman Jatim KH Muh Martain Karim, bahwa Musda bersih dari kepentingan elit politik yang maju sebagai calon kepala daerah.

Senada dengan Kiai Martain, Ketua Panitia Musda Faidlus Syukri juga menuturkan, atas kesepakatan panitia, para kiai dan mursyid tarekat dengan tegas menolak politik praktis masuk dalam agenda Musda. ā€œKomitmen kita senantiasa kepada politik kebangsaan sebagaimana termanifestasikan dalam tema Musda, yakni meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI,ā€ tegas alumni Pesantren Ngalah itu. (Red: Ibnu Nawawi)